BOGOR–Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim masih kekurangan jumlah pengusahanya.
“Menurut Bank Dunia kalau suatu negara itu jumlah pengusahanya 4% maka ekonominya akan kuat. Sayangnya kita negara dengan umat Islam terbesar di dunia tapi jumlah pengusahanya baru 3,01%, masih kalah dibandingkan Vietnam yang baru perang dunia sudah 4%, Thailand 4,5%, Malaysia 5% dan Singapura 7%,” ungkap Deddy saat menghadiri tasyakur milad ke-25 BPRS Amanah Ummah di Leuwiliang Bogor, Senin (7/8).
Menurutnya, di Indonesia mindset kebanyakannya ingin menjadi pegawai. “Kita menyekolahkan anak kita untuk segera dapat kerja bukan untuk menciptakan peluang kerja untuk orang lain,” kata Deddy.
“Pendidikan dengan biaya tinggi membuat mindset orang tua kebanyakan mengarahkan anaknya menjadi pegawai, dan sistem pendidikan kita juga menciptakan manusia-manusia terampil untuk diserap sebagai tenaga kerja industri,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia berharap lembaga pendidikan seperti pesantren harus terus mengembangkan jiwa entrepreneurship kepada para santri sehingga memunculkan pengusaha-pengusaha yang bertakwa. “Bukan pengusaha yang ikut Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), menggerogoti harta negara,” tuturnya.
Di Jawa Barat sendiri, kata Deddy, belum lama ini telah diadakan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan koperasi syariah di pesantren dan masjid. Menurutnya, banyaknya remaja masjid adalah potensi untuk mengembangkan koperasi syariah. Hal tersebut salah satu cara memunculkan pengusaha-pengusaha muda.
“Jadi pendidikan pesantren harus mengembangkan jiwa entrepreneurship yang memperjuangkan negeri ini,” pungkasnya.[]