SALAH satu mitos yang masih dipercaya hingga sekarang ini adalah mengenai ketularan hamil/punya anak. Seorang wanita yang telah menikah dan ingin cepat punya anak atau sudah lama menikah namun belum memiliki anak disarankan untuk menggendong bayi yang baru saja lahir.
Selain itu ada juga yang menyarankan untuk melakukan kegiatan menempelkan telapak tangannya ke perut seorang ibu/wanita yang sedang hamil lalu menempelkannya ke perut sendiri dengan harapan perutnya juga segera hamil.
BACA JUGA: Kenapa Wanita Hamil Disebut Wanita yang Sempurna Agamanya?
Hal semacam ini dilakukan oleh kenalan yang sangat ingin mempunyai anak. Kebetulan yang bersangkutan telah menikah lebih dari tiga tahun namun belum juga ada tanda-tanda kehamilan.
Saat yang bersamaan istri kakak saya juga baru saja melahirkan. Beberapa orang ibu rumah tangga datang mengunjungi rumah kami untuk menjenguk istri kakak yang baru melahirkan beberapa haris sebelumnya. Saat itu para ibu yang sudah senior menyuruh bahkan mendesak seorang ibu muda muda yang sangat ingin hamil/punya anak untuk menimang dan memangku bayi kami untuk beberapa menit.
Entah ada hubungannya atau tidak dengan apa yang telah dilakukannya di rumah saya, tidak berapa lama kemudian yang bersangkutan hamil. Para ibu senior pun berseloroh bahwa hal tersebut berkat menimang dan memangku bayi yang baru lahir.
Peristiwa sejenis terjadi saat kakak sedang hamil anak ketiga. Sepasang suami-istri tetangga kami yang juga telah beberapa tahun menikah belum juga dikarunia anak, datang berkunjung.
Saat di rumah, istri tetangga mengusap-ngusap perut tetangga yang sedang hamil lalu segera mengusap-usap perutnya sendiri sambil berdoa diberikan kehamilan. Bukan itu saja, bahkan perutnya ditempelkan ke perut istri saya dengan harapan akan lebih cepat hamil.
BACA JUGA: Hukum Nikah dalam Keadaan Hamil
Tidak berapa lama kemudian istri tetangga tersebut hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Unikanya yang bersangkutan melahirkan sekitar dua bulan setelah kejadian itu.
Dua kejadian diatas secara logika tidak ada hubungannya sama sekali dengan datangnya kehamilan. Namun ada kemungkinan hal ini makin membuat mereka semangat untuk melakukan berbagai upaya agar sang istri bisa hamil seperti konsultasi ke dokter, mengkonsumsi makanan/minuman yang dapat meningkatkan kesuburan, menambah keharmonisan dan kemesraan suami-istri, cukup istirahat, selalu menjaga kebersihan dan lain sebagainya.
Meskipun begitu, kejadian yang dialami kenalan kami tersebut sepertinya makin menambah kepercayaan masyarakat terhadap mitos-mitos terkait tindakan yang dilakukan agar seorang wanita/istri cepat hamil. []
SUMBER: BERKABAR