MOSKOW. Pemeluk agama Islam di Rusia saat ini berada diangka 14 persen. Islam memang agama minoritas di negara Beruang Merah tersebut, namun setiap tahunnya terus mengalami pertumbuhan.
Ada salah satu daerah di Rusia yang mencuri perhatian. Di sana semua perempuan Muslimah diwajibkan untuk mengenakan jilbab. Wilayah tersebut adalah Republik Chechnya.
Peraturan tersebut sebenarnya tidak tertuang secara resmi dalam peraturan daerah mereka. Menurut pemerintah setempat, anjuran mengenakan jilbab ini hanya merupakan imbauan keras.
“Selama sepuluh tahun terakhir, Chechnya secara aktif telah mengampanyekan norma-norma perilaku dan berpakaian yang konservatif,” ujar pakar wilayah Kaukasus Utara Rusia, Vladimir Sevrinovsky, seperti dikutip dari RBTH, awal tahun ini.
“Awalnya ini dimulai atas inisiatif pemerintah daerah, tapi kemudian mendapat dukungan masyarakat luas,” jelas dia.
Kewajiban memakai jilbab ini pertama kali disosialisasikan pada tahun 2006. Ketika itu, Perdana Menteri Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan di depan warganya bahwa tak seharusnya perempuan Chechnya terlihat dengan rambut yang tak ditutupi jilbab.
Imbauan Kadyrov ini kemudian diamini oleh seluruh warga Chechnya. Tepatnya tahun 2008, jilbab akhirnya menjadi pakaian kewajiban bagi seluruh pegawai pemerintahan daerah, pekerja sektor publik, dan guru.
Seiring berjalannya waktu, kampanye kewajiban memakai jilbab bagi perempuan sering digelar di Chechnya. Terakhir pada tahun 2016, sebuah organisasi publik bernama Iman menggelar acara yang bertema “taat pada sang pencipta”.
Saat menggelar acara tersebut, mereka membagikan pakaian panjang dan jilbab bagi para pejalan kaki perempuan di Grozny, Chechnya. []