Sebagian para suami pada umumnya menyerahkan pendidikan anaknya kepada sang istri, namun ternyata paradigma tersebut keliru. Justru kesalahan fatal orang tua dalam mendidik anak adalah dengan menyerahkan pendidikan anak hanya kepada salah satu pihak saja, suami menyerahkan istri atau istri menyerahkan kepada suami.
Dalam mendidik anak dibutuhkan peran kedua orang tua, hanya saja yang berperan sepenuhnya dalam pendidikan anak adalah seorang Ayah. Hendaknya seorang istri menyerahkan pendidikan anak kepada suaminya.
Maksudnya bukan semata-semata sang istri berlepas tangan dalam pendidikan anak, akan tetapi suami lah yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan pendidikan anaknya, sedangkan sang istri tetap mendampingi suami dalam proses pendidikan tersebut.
Seperti contoh, seorang Ayah memiliki konsep, setiap anak harus dapat menghafal juz 30 dalam Al-Qur’an selama 2 bulan, sosok ibu lah yang membantu merealisasikan konsep yang telah dibuat oleh Ayah, Ibu membantu menyimak hafalan anaknya.
Sebuah keluarga itu seperti organisasi, yang bertanggungjawab didalamnya adalah seorang suami, sedangkan istri adalah wakil dan anak adalah anggota. Setiap organisasi pasti memiliki tujuan tertentu, begitu juga keluarga. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu adanya misi atau langkah-langakah dalam mencapai tujuan itu.
Jadi suami tidak hanya bertanggung jawab terhadap istrinya akan tetapi ia juga memiliki tanggungjawab untuk semua anggota keluarganya, termasuk dalam pendidikan anak.
Meskipun suami yang berperan penting dalam keluarga, bukan berarti istri tidak memiliki tanggung jawab, akan tetapi Istri juga memeiliki peran yang sangat penting dalam keluarga. Orang tua yang baik adalah orang tua yang bekerja sama dalam pendidikan anaknya.
Ibu, semangatlah untuk mendidik anakmu, dan wahai Ayah, Engkaulah yang bertanggungjawab dalam pendidikan anakmu. [Eka]
Sumber: Kesalahan Fatal Orang Tua dalam Mendidik Anak ditulis oleh Sulistyowati Khairu