DIÂ pagi buta, Ibrahim meminta Hajar untuk menggendong Ismail, untuk pergi bersama. Hajar yang taat tidak banyak bertanya. Ia hanya berkemas, lalu segera mengikuti apa yang dikatakan oleh suaminya.
Di atas unta, mereka bertiga menyusuri padang pasir yang tandus. Setelah beberapa jam, mereka berhenti pada sebuah lembah yang kering. Tak ada satupun tumbuhan, sumber air, atau rumah penduduk. Tak ada orang lewat, tak ada jejak kaki, dan tak ada tanda-tanda kehidupan.
BACA JUGA: ‘Kebohongan’ Nabi Ibrahim
Ibrahim, istri dan anaknya berhenti di tempat itu. Ibrahim memandangi istri dan anaknya itu, lalu berpaling dan kembali ke atas untanya. Kemudian pergi sendiri.
Hajar yang keheranan mengejarnya dan bertanya, “Wahai Ibrahim, kepada siapa kau meninggalkan kami di sini? Tak ada seorang pun di sini.”
Namun Ibrahim tidak menjawab pertanyaannya, karena jika dia menjawab, maka akan terjadi percakapan, dan dia takut hatinya menjadi luluh. Dia harus memenuhi perintah Allah untuk melakukan hal ini.
Ibrahim tetap berjalan tanpa menoleh kepada istrinya, sedangkan wanita itu tetap mengikutinya, “Ya Ibrahim, kepada siapa kau meninggalkan kami?”
Ibrahim tetap tidak menjawab dan terus berjalan.
Untuk ketiga kalinya Hajar, kembali bertanya, “Ya Ibrahim, apakah Allah yang telah memerintahkanmu untuk melakukan ini?”
BACA JUGA:Â Ketika Allah Lindungi Istri Nabi Ibrahim dari Kejahatan Raja Lalim
Akhirnya Ibrahim memberikan jawaban,”Ya”, sambil terus berjalan.
Hajar kemudian menghentikan langkahnya. Ia menjadi tenang dan berkata,
“Dengan begitu, Allah tidak akan menelantarkan kita, Allah tidak akan membiarkan kita.” []
Sumber:Â 99 Nasihat Dahsyat Nabi Untuk Wanita | Abu Yazid – Ummu Nafisa,Hal. 122 Belajar Tangguh Bersama Hajar, Ibunda Ismail