MUNGKIN Anda pernah berpikir, betapa pasangan hidup Anda beruntung memiliki Anda. Anda menyadari kelebihan dalam diri Anda, yang tidak semua wanita memilikinya, dan pasangan hidup Anda patut untuk mensyukurinya sebagai salah satu anugerah dalam hidupnya.
BACA JUGA: Walau Suami-Istri dan Keduanya Ridho, 6 Hal Ini Dilarang ketika Berhubungan
Jangan sampai terlintas rasa jumawa atas segala kelebihan diri yang Anda miliki, karena untuk apa rasa jumawa itu hadir? Padahal setiap manusia yang Allah ciptakan, tentu Allah anugerahi kelebihan yang sama-sama hebat walau bisa jadi tak sama dengan kelebihan yang Anda miliki.
Dalam hidup berumah tangga, merasa ‘lebih’ dari pasangan adalah tanda bahwa diri Anda tak bisa menjadi kawan bagi pasangan sendiri. Merasa lebih pintar, merasa lebih cerdik mengelola banyak hal, merasa lebih banyak penghasilannya, merasa lebih punya power dalam hal apapun, merasa lebih banyak berkorban, yang pada akhirnya membuat Anda bebas mengambil keputusan sendiri, sehingga Anda melupakan, bahwa ada sosok qowwam yang sudah selayaknya Anda hargai kepemimpinannya.
Rumah tangga adalah sarana untuk memperkuat jalinan persahabatan antara sepasang suami istri. Namun bagaimana jadinya, jika rumah yang dihuni terasa bagai bersama lawan hidup, bukan kawan hidup?
Ia telah mensyukuri Anda sebagai pasangan hidupnya, dan ibu dari anak-anaknya. Lalu sudahkah Anda bersyukur bahwa Allah telah mengirimkan ia untuk Anda? Sosok suami yang mau bersabar atas setiap kekurangan dalam diri Anda, sosok suami yang mau selalu mengayomi sisi manja Anda, sosok suami yang terus mendukung segala hal-hal baik dalam hidup Anda.
BACA JUGA: Suami-Istri, Perhatikan Adab-adab Ini di Tempat Tidur
Syukuri selalu keberadaan pasangan Anda. Karena sama halnya seperti diri Anda, seorang suami pun butuh dihargai, dimengerti, diapresiasi, dan dipenuhi ambang cintanya. []