Oleh: Budi Priadi
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Q.S. Al Hadid: 18)
WAHAI jiwaku yang sungguh hanya surga-Nya lah tempat terbaik untuk kembali, Tidakkah engkau malu merindukan surga yang tak lain adalah nikmat untuk hamba-Nya yang beriman? Sedang nikmat di bumi masih sering kauabaikan.
Wahai jiwaku, ada begitu banyak nikmat dari-Nya yang belum engkau syukuri, napas yang hingga kini masih berhembus, jantung yang hingga kini masih berdetak, air yang setiap kauminum hilang dahagamu, makanan yang setiap kau telan hilang laparmu, lembar kertas dan receh rupiah untuk menopang hidupmu, sudahkah engkau syukuri? Sudahkah engkau berbagi? Bukankah sedekahmu adalah salah satu bentuk dari syukurmu?
Entah sudah berapa banyak rezeki yang hanya pada lambung ini tempat satu-satunya bermuara. Entah berapa banyak rezeki yang hanya pada tangan ini tempat satu-satunya ia tergenggam. Teramat sering lupa untuk mengulurkan tangan, teramat sering lupa merasakan lapar. Sedang di sebelahmu, banyak kaum muslim lain yang membutuhkan. Bukankah sebagian hartamu adalah hak mereka?
Wahai jiwaku yang sungguh hanya dari-Nya lah rezeki datang, maka alasan apa yang membuatmu merasa benar ketika hatimu kian angkuh dan enggan untuk berbagi? Adakah bercokol satu ketakutan di mana kau akan miskin ketika kau berbagi dengan hartamu? Atau takut setelah berbagi tiada lagi rezeki yang cukup datang padamu? Sungguh, jika benar maka tidakkah kau malu pada bait-bait doamu. Kau meminta ampunan-Nya, perlindungan-Nya, rezekin-Nya dan surga-Nya, sedang firman-Nya tidak jua membuatmu percaya.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. Al Baqarah : 261)
Wahai jiwaku yang sungguh di dalam hidupmu terdapat banyak kekhilafan, mulailah menjadi sosok yang dermawan. Tidak menunggu ketika harta berlimpah, jua tidak menunggu ketika jabatanmu tinggi. Sebab bersedekah bukan hanya bagi mereka yang kaya. Bersedekah adalah kewajiban setiap hamba-Nya. Ketika sedikit harta yang kau genggam, maka sedekahkan sedikit yang kau mampu.
Jangan pernah berpikir akan datang kesulitan setelah sedekah itu, jangan pula berpikir tiada lagi pernah datang rezeki yang cukup setelah itu. Sebab Allah tidak pernah tidur, Dia melihat semua amalan shalih yang kaulakukan. Allah maha kaya, tiada kesulitan bagi-Nya untuk menggantikan hartamu menjadi lebih banyak. Allah pun tidak pernah berdusta, maka setiap firman-Nya adalah kebenaran.
Wahai jiwaku yang sungguh hanya surga-Nya lah tempat terbaik untuk kembali. Masihkah engkau merindukan surga-Nya? []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word