• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 10 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Wahai Khalifah Umar, Aku Rindu Anakku

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
saad bin abi waqash

Ilustrasi: Jackee Holder

69
BAGIKAN

PADA masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab, hiduplah seorang pemuda yang sangat berbakti kepada orang tuanya di daerah Tha’if. Pemuda itu bernama Kilab bin Umayyah bin ‘Askar. Setiap pagi dan sore hari, ia memerah susu dan menghidangkannya untuk kedua orang tuanya.

Suatu hari, datanglah dua orang ke rumah Kilab. Mereka mengajak Kilab untuk turut berperang. Kilab yang beriman pun menerima ajakan jihad itu. Ia pun berpamitan kepada orang tuanya.

“Ayah, Ibu, izinkan aku pergi membela agama Allah. Hatiku terpanggil untuk menerima panggilan jihad,” katanya.

Mendengar ucapan anaknya, Wajah kedua orang tua Kilab itu murung. Berat bagi mereka melepas Kilab pergi. Tak terbayang siapa yang akan mengurus dan menyediakan susu nantinya.

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

BACA JUGA: Dengan Tegas, Khalifah Umar Tolak Usulan Kenaikan Gaji untuk Dirinya

“Jika engkau pergi, siapa yang akan menemani dan merawat kami, Nak?” tanya ibu Kilab.

“Ayah dan Ibu jangan cemas. Saya siapkan seorang budak yang akan menggantikan tugas-tugas saya selama saya pergi,” kata Kilab mencoba menghibur mereka.

Orang tua Kilab tak punya pilihan lain. Meski hati merasa berat, mereka lepas kepergian anaknya.

Malam hari setelah keberangkatan Kilab, budak yang dibeli Kilab menyediakan susu untuk orang tua Kilab. Namun, saat susu itu siap diminum, keduanya tengah tidur. Budak itu pun keluar dari kamar karena tidak berani membangunkan mereka. Tengah malam, Abu Kilab terbangun dan merasa lapar. Ia langsung teringat kepada Kilab yang biasanya menungguinya terbangun untuk menyodorkan susu hangat, Hati orang tua itu menjadi sedih.

“Kilab, anakku, mengapa dua orang itu datang kepadamu dan membawamu pergi? Lihatlah ayahmu yang kini rindu padamu dan merasa lapar. Lihatlah ibumu yang tidak merasa nikmat lagi meminum susu karena merindukanmu,” keluhnya.

Semakin hari, hati dua orang tua itu semakin gundah. Kerinduan kepada Kilab semakin dalam. Akhirnya, Abu Kilab nekad mendatangi Khalifah Umar. Ia berkata, “Wahai Khalifah Umar, tidakkah engkau sudi memanggil Kilab untuk kembali kepada dua orang tua yang merindukannya ini? Kami bersedih hati tanpa dirinya,” katanya kepada Khalifah Umar.

Mendengar kesedihan ayah Kilab, Khalifah Umar menangis. Hatinya tersentuh oleh kesedihan ayah Kilab. Ia segera mengutus seseorang untuk menemui Kilab dan memintanya pulang. Sesampai di hadapan Khalifah Umar, Kilab terlihat bingung. Sepanjang perjalanan pulang ia tak henti memikirkan apakah gerangan khilafnya hingga Khalifah memintanya meninggalkan medan perang.

Advertisements

“Wahai, al-Faruq, apakah gerangan kesalahanku hingga engkau memintaku kembali?” tanya Kilab.

“Kilab, apakah yang biasanya engkau kerjakan untuk orang tuamu?” tanya Khalifah Umar.

“Aku memenuhi kebutuhan mereka. Setiap hari aku memerah susu untuk mereka. Aku pilih unta betina yang gemuk dan sehat agarsaya dapatkan susu lebih banyak. Aku bersihkan puting susu unta itu sebelum memerahnya agar susu yang kuberikan untuk mereka itu bersih.”

Khalifah Umar terharu mendengar cerita Kilab. Mengertilah ia kini mengapa orang tuanya merasa begitu kehilangan. Segera ia mengirim utusan untuk memanggil orang tua Kilab. Laki-laki tua yang sudah tidak bisa melihat dengan jelas itu, tertatih-tatih menghadap Khalifah.

“Abu Kilab, apakah yang engkau inginkan sekarang?” tanya Khalifah Umar.

“Saya ingin melihat Kilab, wahai Khalifah. Saya ingin memeluknya sebelum saya mati,” jawab ayah Kilab.

BACA JUGA: Umar Berencana Gusur Rumah Paman Nabi untuk Perluas Masjid Nabawi

Khalifah Umar lantas meminta Kilab untuk memerah susu unta sebagaimana yang ia lakukan dulu, lalu menyuguhkannya untuk sang ayah. Masya Allah. Meski tak bisa melihat, namun laki-laki itu mengetahui susu itu Kilab yang menyodorkan.

Saya mencium bau tangan Kilab di gelas ini, wahai Khalifah Umar. Apakah Kilab ada di sini?” tanyanya gemetar.

“Iya, Abu Kilab. Anakmu berada di sini. Aku menyuruhnya pulang,” jawab Khalifah Umar.

Seketika ayah dan anak itu berpelukan sembari menangis. Khalifah Umar dan para sahabat yang berada di ruang itu pun turut meneteskan air mata. Bukan kesedihan, melainkan air mata kebahagiaan karena ayah yang merindukan anaknya itu telah menemukan permata hatinya. []

Sumber: 77 Cahaya Cinta di Madinah/ Penulis: Ummu Rumaisha/ Penerbit: al-Qudwah Publishing/ Februari 2015

Tags: khalifah umarsahabatsirah
Share69SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jangan Remehkan Dosa Kecil

Next Post

Kondisi Ustaz Arifin Ilham Membaik, Alvin Faiz Minta Doa Agar Cepat Pulang ke Indonesia

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk

Seberapa Sering Mengganti Handuk Mandi?

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Hukum Memanjangkan Jenggot

Hukum Memanjangkan Jenggot

Oleh Dini Koswarini
10 Mei 2025
0

Penyebab Matinya Hati

Penyebab Ngantuk tapi Tak Bisa Tidur

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Oleh Dini Koswarini
9 Mei 2025
0

Terpopuler

Penyebab Kanker Prostat yang Sering Diremehkan Lelaki

Oleh Dini Koswarini
8 Mei 2025
0
Penyebab Perut Bunci pada Laki-laki, Cara Mengecilkan Perut yang Buncit, Akibat Menahan Kentut, Penyebab Gagal Ginjal, Perut Buncit, Perut Buncit, Perut Kembung, Fakta Diabetes, Cara Menyembunyikan Perut yang Buncit, Gemuk, Penyebab Kanker Prostat

Ada beberapa penyebab kanker prostat yang sering diremehkan para lelaki. 

Lihat LebihDetails

Apa Dampaknya Jika Minum Kopi Setiap Pagi? Ini Penjelasannya

Oleh Yudi
8 Mei 2025
0
kopi

Salah satu manfaat paling umum dari kopi adalah kandungan kafeinnya yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus.

Lihat LebihDetails

7 Penyebab Banyak Gadis Sudah Tidak Perawan di Zaman Sekarang

Oleh Yudi
9 Mei 2025
0
perawan

Salah satu fenomena yang sering diperbincangkan adalah banyaknya gadis yang tidak lagi perawan sebelum menikah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
9 Mei 2025
0
Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Berikut beberapa alasan kenapa kita perlu memaksakan diri untuk membaca Al-Qur’an.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.