MUNGKIN ya, jika standar untuk menjadi seorang istri itu hanya dinilai pandai memasak maka semua perempuan didunia ini akan berlomba untuk pandai memasak. Untuk menjadi seorang istri butuh perempuan yang super. Butuh perempuan yang seutuhnya menjadi wanita. Bukan lagi perempuan manja yang merengek meminta dibelikan bedak dan lipstik serta emas dan berlian, jika tidak diberi lantas merajuk 3 hari 3 malam.
Tanggungjawab untuk menjadi seorang istri itu besar.
BACA JUGA: Muslimah Melamar Lelaki Shalih, Begini Caranya
Kita berani meninggalkan kedua orangtua untuk hidup bersama dengan lelaki asing yang syurga dan neraka ada pada ridhonya. Kita berani mengambil pilihan untuk mengabdi pada suami, menjaga anak-anaknya, menjaga hartanya, menjaga diri kita untuk suami. Dan hanya dengan bermodalkan cantik? Hanya dengan bermodalkan pandai memasak? Tidak hanya itu, disaat kita memilih untuk menikah, maka orangtua akan bertambah. Keluarga kita akan menjadi keluarga yang sangat besar. Kita tidak hanya menerima lelaki itu saja, tapi beserta para jajarannya. Dan kita hanya bermodalkan pandai memasak, cantik?
Kita butuh pegangan yang kokoh, kuat dan tahan banting. Ialah Agama. Ialah akhlak. Ialah ilmu.
Jangan merasa tak percaya diri bila tak pandai memasak. Bukankah ada yang namanya belajar? Tenang saja, tangan wanita sudah dirancang untuk pandai memasak. Sekalipun dulunya tak pandai memasak. Begitu pula, tangan wanita sudah dirancang untuk mengasuh anak, sekalipun dulunya ia belum memiliki anak. Rancangan Tuhan untuk wanita sangat sempurna. Hanya saja kita perlu belajar, untuk mencapai kesempurna itu.
BACA JUGA: 6 Tips Cantik Alami untuk Muslimah, Tak Perlu Beli Skincare Mahal
Pun jangan merasa tak percaya diri bila tak cantik, putih dan langsing. Karena akan ada laki-laki yang akan memilih kita dengan hati. Baginya kita akan tetap cantik. Bahkan sampai kulit ini mengeriput sekalipun kita akan tetap terlihat cantik dimatanya. Karena cantik kita lahir dari hati. Dan ia mencintai kita dengan hati. []
SUMBER: MENUJUHALALITUBAIK