MUHAMMADÂ bin Ka’ab Al-Qiradhy menceritakan sebuah kisah berikut. Alkisah seorang lelaki mengadu kepada Nabi Sulaiman AS,
“Ya, Nabi Allah, seorang tetanggaku telah mencuri angsaku!”
Lalu, Nabi Sulaiman AS pun menyeru kepada orang-orang di sana, “Wahai orang-orang sekalian, marilah kita shalat berjemaah!”
Seusai shalat, Nabi Sulaiman AS menyampaikah khotbah kepada jemaah.
Di tengah-tengah khotbahnya ia berkata, “Salah seorang di antara kalian telah mencuri angsa tetangganya dan kemudian masuk ke masjid dengan bulu angsa masih menempel di kepalanya!”
Tiba-tiba seorang lelaki mengusap kepalanya untuk menepis bulu angsa yang menempel di kepalanya. Padahal, tidak ada sehelai bulu pun melekat di kepalanya. Melihat gelagat orang tersebut, Nabi Sulaiman AS berseru,
“Tangkap dia! Dialah pencuri itu!”
Jelaslah bahwa taktik Sulaiman AS hanyalah untuk membuktikan siapa pencuri angsa itu sebenarnya. Bagi yang merasa telah mencuri tentu akan terkecoh dengan perkataan Sulaiman AS Otomatis ia akan mengusap kepalanya karena merasa barang buktinya melekat di kepalanya. []