Oleh: Rustam Hafid
(Departemen Infokom dan Humas DPP Wahdah Islamiyah)
Dusun Langkoa yang terletak di Desa Bontoloe Kecamatan Bontolempangan Kab. Gowa Sulsel kini ramai dikunjungi wisatawan pasca viralnya masjid mewah yang terletak di tengah hutan desa. Masjid ini dibangun sejak 2008 oleh Puang Busli, seorang pengusaha asal Sengkang Kab. Wajo Sulawesi Selatan.
Puang Busli sang pendiri masjid mengatakan, rencananya masjid yang belum diberi nama ini akan diresmikan pada tahun 2021.
BACA JUGA: Masjid Tertinggi di Dunia Segera Dibuka untuk Shalat Berjemaah
Pria kelahiran Sengkang 70 tahun yang lalu ini menyebutkan, tujuan awal pembangunan masjid adalah sebagai tempat shalat karyawan kebun kopi miliknya.
Kebun kopi bernama Nirmala Bukit Celebes ini ujar dia mempekerjakan 28 karyawan yang tiap hari bekerja mengolah kebun kopi jenis Arabica ini. “Alhamdulillah bisa membantu warga desa untuk menjadikannya mata pencaharian,” ungkap dia, Rabu (27/11/2019).
Masjid yang ornamen dalamnya dipenuhi batuan Granit ini aktif digunakan pula oleh warga desa untuk beribadah shalat, juga ramai digunakan shalat Tarawih di bulan Suci Ramadhan.
“Masjid ini insya Allah sangat terbuka untuk pengelolaan dan pembinaannya agar ibadah di dalamnya lebih maksimal,” tambah dia.
Dalam pembinaan jamaah dan pemaksimalan fungsi masjid ini, Puang Busli menyambut baik tawaran Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah (DPD WI) Gowa yang akan mengutus Da’i untuk pengelolaan masjid tersebut.
“Alhamdulillah sudah ada perbincangan tadi, dan Insya Allah kami akan mengutus Da’i Wahdah Islamiyah secepatnya ke tempat ini untuk membantu mengaktifkan Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk anak-anak serta majelis taklim untuk warga setempat,” tutur Andi Tajuddin, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Gowa.
BACA JUGA: Pembangunan Masjid Apung Jakarta Resmi Dimulai
Da’i yang akan diutus tambah Andi Tajuddin rencananya juga akan menjadi imam masjid, khususnya menyambut bulan Suci Ramadhan.
“Insya Allah nanti bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) WI Bontolempangan dalam pengontrolan Da’i,” jelas Andi Tajuddin.
Masjid yang dinamakan warga sekitar sebagai masjid 12 kubah ini ditempuh kurang lebih 2,5 jam dari kota Makassar.
Pasca viralnya di Media sosial, sang pendiri masjid memilih untuk membatasi komunikasi dengan wartawan atau pengunjung.
Pembangunan masjid ini lanjut dia, ikhlas lillahi ta’ala untuk ibadah, dan dia menyayangkan jika disalahtafsirkan untuk tujuan lain, apalagi sampai pada tuduhan radikal. []