SUATU hari setelah Nabi menyampaikan khutbahnya, beliau naik ke bukit Shafa, yang tidak jauh dari Ka’bah. Dengan menghadapkan wajahnya ke Bait Allah. Ditengah-tengah kumpulan orang yang mengagumi dan setia padanya, ia mengangkat tangannya berdoa ke Allah dengan penuh khidmat.
Para penduduk Madinah merasa sedih, kalau-kalau setelah Allah memberikan kemenangan kepadanya atas kota asalnya, dia akan memilih tinggal di situ. Saat itulah Nabi menerima Wahyu kembali, yang memberitahukan tentang pikiran Kaum Anshar tersebut. Dia menghalau kekhawatiran dan meyakinkan mereka.
BACA JUGA: Apa Agama Nabi Muhammad sebelum Mendapat Wahyu?
“Wahai Kaum Anshar! Apakah kalian memiliki pikiran semacam itu?”
Merekapun mengiyakan. Terhadapnya Nabi menjawab, camkanlah hal ini dalam pikiran kalian. Aku adalah hamba dan Rasul Allah, dan telah berhijrah ke Madinah atas perintahnya. Aku akan hidup dan mati bersama kalian.
Mendengar hal ini, wajah Kaum Anshar berseri-seri penuh kesenangan dan berkata, “Ya Rasulullah apapun yang kami ucapkan itu atas kecintaan kami kepada Allah dan Rasul-nya, mengingat kami tidak akan berpisah dengan Anda.“
BACA JUGA: Agama, Wahyu Allah dan Pembersih Hati
Nabi kemudian menerima orang-orang yang masuk Islam. Mereka pun mengucapkan sumpah, “Kami tidak akan menyembah apapun selain Allah, dan kami akan melaksanakan perintahnya dan perintah Rasul sebaik mungkin”.[]
Sumber: Sirah Nabi Muhammad Saw /Penerbit: Marja /Penulis: Prof. Abdul Hamid Siddiqi,2005