Oleh: Tugiarti
Anggota Kelas Menulis Islampos
TANPAÂ disadari, dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan suatu perbuatan yang bisa berdampak buruk terhadap diri sendiri. Perbuatan tersebut terlihat sepele, dan mungkin dianggap lumrah bagi kebanyakan orang. Suka meminta-minta kepada manusia.
Sebaiknya kita berhati-hati dengan perbuatan tersebut. Meminta sesuatu yang dianggap kecil ataupun besar–baik diberi ataupun tidak–akan berdampak pada kehidupan akhirat kelak. Terlebih lagi meminta-minta untuk menumpuk harta kekayaan.
Orang yang suka meminta-minta di dunia, kelak di hari kiamat ia akan mencakar-cakar wajahnya sendiri. Setiap cakaran mewakili pada apa yang pernah dimintanya, hingga dia bertemu Allah dalam keadaan tidak ada daging pada wajahnya.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seseorang terus meminta-minta hingga kelak pada hari kiamat ia menjumpai Allah sementara di wajahnya tidak ada sekerat daging pun.” (HR. Muslim)
Akan tetapi, ada tiga golongan yang ‘diperbolehkan’ untuk meminta-minta oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana disiratkan dalam hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, Ahmad, an-Nasa-i, dan selainnya:
Pertama, orang yang menanggung hutang (untuk mendamaikan dua orang yang saling bersengketa atau seumpamanya). Maka orang itu boleh meminta-minta, sehingga hutangnya lunas. Bila hutangnya telah lunas, maka tidak boleh lagi ia meminta-meminta.
Kedua, orang yang terkena bencana, sehingga harta bendanya musnah. Orang itu boleh meminta-minta sampai dia memperoleh sumber kehidupan yang layak baginya.
Ketiga, orang yang ditimpa kemiskinan, (disaksikan atau diketahui oleh tiga orang yang dipercayai bahwa dia memang miskin). Orang itu boleh meminta-minta, sampai dia memperoleh sumber penghidupan yang layak.
Adalah lebih baik bagi seseorang yang bekerja di bawah terik panas matahari hingga bercucuran keringatnya dari pada harus meminta-minta kepada orang. Jika hendak meminta, mintalah kepada Dzat yang Maha Kaya, Maha Pemberi, Maha Gagah, Maha Kuasa, Pemilik alam semesta yaitu Allahu Robbil ‘alamin. []