PARA ulama’ telah berijma’ (bersepakat), bahwa janin yang masih di perut seorang ibu tidak wajib di zakati. Sebagaimana telah dinukil oleh Imam Ibnul Mundzir –rahimahullah- beliau berkata:
وَأَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّ لاَ زَكَاةَ عَلىَ الْجَنِيْنِ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ
“Mereka (para ulama’ telah sepakat) sesungguhnya tidak ada zakat untuk janin yang ada di dalam perut seorang ibu.” [ Al-Ijma’ : 55 – maktabah Al-Furqan – th 1995 ].
Imam An-Nawawi –rahimahullah- berkata :
لَا تَجِبُ فطرة الجنين لاعلي أَبِيهِ وَلَا فِي مَالِهِ بِلَا خِلَافٍ عِنْدَنَا
“Tidak wajib zakat fitrah bagi janin, tidak wajib atas bapaknya dan tidak wajib pada hartanya (zakat mal) tanpa ada perselisihan di sisi kami.” [ Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab : 6/139 ].
BACA JUGA: Tuntunan Zakat Fitrah
Walaupun tidak wajib, akan tetapi sebagian ulama’ menganjurkan untuk menzakatinya berdasarkan perbuatan sahabat Utsman bin ‘Affan –radhiallahu ‘anhu-. Sebagaimana telah dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad dalam “Masail-nya” (9/170) dari Humaid bin Abu Bakar dan Qatadah beliau berkata :
أَنَّ عُثْمَانَ كَانَ يُعْطِيْ صَدَقَةَ اْلفِطْرِ عَنِ الصَغِيْرِ وَ الكَبِيْرِ وَ الحَمْلِ
“Sesungguhnya Utsman (bin Affan) memberi shadaqah (zakat) fitrah dari anak kecil, orang tua dan (janin) dalam kandungan.”
Dan kita diperintah oleh Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- untuk mengikuti sunah khulafa’ rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali –radhiallahu ta’ala ‘anhum-). Sebagaimana nabi bersabda :
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ بَعْدِي
“Wajib bagi kallian untuk mengikuti sunnah-ku dan sunah para khulafa’ rasyidin yang mendapatkan petunjuk setelahku.”
Selain Utsman bin Affan, perbuatan ini juga diamalkan oleh para salaf, seperti Abu Qilabah, Sulaiman bin Yasar, Atho’ dan selain mereka. Imam Al-Khiraqi –rahimahullah- dalam “Mukhtashor-nya” berkata :
و من أخرج عن الجنين فحسن
“Siapa yang mengeluarkan zakat fitrah untuk janin, maka hal itu perbuatan yang baik.” [ sebagaimana dalam “Al-Mughni” : 3/58 ].
BACA JUGA: Hukuman bagi Malik bin Nuwairah karena Tidak Mau Membayar Zakat
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz –rahimahullah- berkata :
يستحب إخراجها عنه لفعل عثمان رضي الله عنه ولا تجب عليه لعدم الدليل على ذلك
“Dianjurkan untuk mengeluarkan zakat fitrah dari janin berdasarkan perbuatan Utsman –radhiallahu ‘anhu-, dan tidak wajib atasnya dikarenakan tidak ada dalil yang menunjukkan kepada hal tersebut.” [ Fatwa Lajnah Daimah : 9/366 ].
“Janin” yang dimaksud disini, adalah “janin” yang telah berumur empat bulan. Karena di umur ini, janin telah ditiupkan ruh/nyawa kepadanya. Sehingga telah menjadi makhluk yang hidup. Adapun janin yang belum masuk usia ini, maka tidak dianjurkan untuk dikeluarkan zakat fitrah, karena belum memiliki ruh. Hal ini berdasarkan kepada hadits Abdullah bin Mas’ud –radhiallahu ‘anhu- dalam proses penciptaan manusia.
Catatan :
Saya (abdullah al-jirani) berkata: Walaupun pada hakikatnya, ini bukan zakat fitrah yang berlaku dalam syari’at. Sekedar sama nama, namun hakikatnya berbeda. Karena zakat fitrah itu hukumnya wajib berdasarkan dalil dan ijma’. Jika ada zakat fitrah yang tidak wajib, berarti hakikatnya bukan zakat fitrah. Wallahu a’lam. Saya pribadi tidak mengingkari jika ada yang mengamalkannya. Al hamdulillah. []
Facebook: Abdullah Al Jirani