WAKETUM PAN Yandri Susanto mengaku sempat bertanya kepada PKS soal cawapres Anies Baswedan saat sidang tahunan MPR/DPR 16 Agustus. Yandri menyebut 3 petinggi PKS menjawab Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres Anies Baswedan.
Yandri awalnya bicara soal kedudukan Anies Baswedan di Koalisi Perubahan. Dia menilai Ketum Partai NasDem Surya Paloh lah yang jadi pemimpin koalisi tersebut.
“Kalau urusan cawapres dibahas bersama-sama, duduk sama rendah, berdiri sama kaki, mungkin berbeda dengan Koalisi Perubahan karena Pak Surya Paloh kan lebih pimpinan kan. Menurut saya Anies kan, bentar-bentar, dan Anies itu lebih tunduk dengan Surya Paloh dari pada yang lain. Ya saya kira fakta, kalau analisis mungkin dia masih bisa bermanuver yang lain, tidak secepat itu, mungkin dia bertemu Demokrat, bertemu PKS,” kata Yandri di acara Adu Perspektif disiarkan detikcom bersama Total Politik, Rabu (6/9/2023).
BACA JUGA: Demokrat Ogah Balik Lagi ke Koalisi Anies
Yandri menilai keputusan Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidaklah diputuskan sendiri. Dia berpendapat ada pengaruh Surya Paloh di balik itu.
“Kalau menurut saya waktu Anies ambil keputusan itu, Anies tidak mandiri, Anies tidak otonom. Karena memang pengaruh Pak Surya Paloh sangat tinggi,” ucapnya.
Yandri lantas mendukung penilaiannya dengan bercerita soal dirinya yang bertanya kepada PKS terkait cawapres Anies. Dia menyebut pertanyaan itu ditanyakannya saat sidang tahunan MPR/DPR.
“Waktu sidang tahunan itu saya tanya ke partai temannya Bang Syahrial ini, PKS, beberapa petinggi PKS saya tanya, saya waktu itu berdiri bersama Panglima, Kapolri, saya turun ke bawah, saya tanya ‘Gimana, siapa wakilnya Anies? AHY?’. Saya sengaja, ngapain saya tanya Demokrat kan, pasti AHY kan,” ujar dia.
BACA JUGA: Jubir Anies Baswedan Respons Seruan Menag Yaqut soal Capres Pemecah Umat
Menurutnya, saat itu 3 petinggi PKS menyebut nama AHY. “Saya tanya ke PKS, 3 petinggi PKS saya tanya (jawabnya) AHY, yaudah mantap,” imbuhnya.
“Bukan, itu artinnya proses panjang di Koalisi Perubahan sudah sangat jauh, dalam banget itu,” sambungnya. []
SUMBER: DETIK