BANDUNG–Biannual Conference on Research Result (BCRR) usai digelar, nominasi 20 Penelitian Terbaik dan 5 Penelitian Terbaik Utama dalam gelaran tersebut pun telah diumumkan dalam Malam Puncak yang diselenggarakan di Auditorium Anwar Musadad UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu (4/12/2019).
Menutup BCRR 2019 yang digelar mulai 3-5 Desember 2019 itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa’adi dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dan pihak-pihak yang terlibat dalam event bertemunya peneliti-peneliti handal di lingkungan PTKI tersebut.
“Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Keluarga Besar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang mampu melahirkan sejumlah inovasi dan program-program trobosan yang luar biasa ini,” ujar Wamenag.
BACA JUGA: Majelis Taklim Harus Terdaftar di Kemenag, Ini Kata Gus Sholah
Menurutnya, selain sebagai program dan trobosan PTKI di dunia riset, BCRR juga sebagai instrumen Kementerian Agama dalam melakukan akuntabilitas secara akademik atas pemanfaatan dana riset yang berjumlah 30% dari alokasi Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) secara nasional.
“Mempertanggung jawabkan secara akademik merupakan keharusan bagi kita semua, bahwa sekecil apa pun anggaran yang kita manfaatkan dari anggaran negara itu sudah sepatutnya dan selayaknya harus dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan kemasyarakatan dan kewibawaan bagi dunia perguruan tinggi,” tutur Wamenag.
BACA JUGA: Dari 57 Aplikasi Alquran, Baru 10 yang Sudah Ditashih Kemenag
Dalam kesempatan tersebut Wamenag juga berpesan kepada stakeholder PTKI terutama untuk dosen dan mahasiswa harus benar-benar melakukan kegiatan riset. Pasalnya, riset merupakan akumulasi seluruh kompetensi atau kapasitas dosen, di mana penguasaan pengetahuan, kemampuan nalar, kecakapan dalam menuangkan tulisan, serta mempertahankan ide dan gagasan terkumpul menjadi satu dalam rangkaian proses riset yang dilakukan.
“Menurut saya, tantangan terbesar dari dunia perguruan tinggi mana pun adalah bidang riset ini. Kewibawaan dan nama besar perguruan tinggi juga sangat ditentukan oleh riset. Terkendalanya angka kredit dosen juga sering kali terkendala oleh minimnya riset” tandasnya. []
REPORTER: RHIO