SOLO–Future Leader Camp (FLC) 2018 memiliki satu rangkaian acara yang juga dapat diikuti oleh masyarakat umum, bukan hanya bagi penerima manfaat Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) bernama Islamic Leadership Talk. Acara ini dilaksanakan di UNS Inn dari jam 08.00 pagi sampai menjelang dzuhur.
Islamic Leadership Talk dibuka oleh Prof. Sutarno, M.Sc., ph.D wakil rektor bidang akademik Universitas Sebelas Maret (UNS). Menurutnya pola kepemimpinan saat ini berbeda dengan pola kepemimpinan generasi yang telah lalu.
“Pemimpin di zaman sekarang harus memiliki integritas dan professional. Sudah bukan zamannya lagi seorang pemimpin bekerja atas dasar asal bapak sayang, sebab masyarakat saat ini semakin cerdas dan dapat menilai siapa pemimpin yang benar-benar melaksanakan apa yang ia ucapkan dan siapa yang hanya bisa berjanji saja,” jelas Sutarno.
Sutarno menambahkan bahwa salah satu bekal yang harus dimiliki oleh para aktivis calon pemimpin adalah softskill. Sebab menurutnya, mahasiswa yang hanya sibuk mengejar IPK di masa kuliah tanpa mengasah softskill di dunia organisasi tidak akan terpakai di dunia pasca kampus, apalagi akan menjadi pemimpin.
“Asahlah diri kalian dengan berorganisasi. Belajarlah menempa diri menjadi pemimpin. Jangan pernah anti politik, karena jika kita sebagai umat muslim anti politik, lalu kapan kita akan menjadi pemimpin? Pemimpin adalah orang yang memiliki kekuatan untuk menghasikan kebijakan untuk kesejahteraan rakyatnya. Persiapkan diri kalian menjadi pemimpin, dan bawalah masyarakat menjadi sejahtera,” jelasnya.
Sutarno menutup sesinya dengan menjelaskan bahwa pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang seimbang secara akal, sosial dan spiritual. []
Kontributor: Pradila Maulia