ORANG kaya punya waktu 24 jam sehari, begitu juga orang miskin. Padahal, sama-sama mencari uang. Apa yang membedakan? Perbedaanya ialah pada kualitas dan kuantitas aktivitas selama 24 jam tersebut. Jadi, bukan waktu yang diatur, tetapi aktivitas kita lah yang diatur dalam mengisi waktu. Inilah yang maksud dengan istilah manajemen waktu.
Manajemen waktu amat penting dilakukan setiap orang. Pasalnya, waktu kita tidak akan pernah kembali. Sekali lewat, tidak akan pernah kembali lagi. Untuk itulah kita harus benar-benar mengoptimalkan waktu yang kita miliki. Jika terlewat begitu saja tanpa arti, maka kita tidak akan pernah memilikinya lagi.
BACA JUGA:Â Adakah Waktu Terlarang Membaca Alquran?
Sekarang adalah sekarang, berbeda dengan kemarin dan besok. Anda hanya punya satu kali kesempatan untuk memanfaatkan waktu saat ini. Karena besok sudah berbeda, besok adalah kesempatan untuk memanfaatkan waktu besok (jika ada umur).
Alasan kedua ialah tentang nilai waktu. Setiap waktu yang terlewat memiliki nilai. Jika Anda menyia-nyiakan waktu, maka Anda menyia-nyiakan nilai tersebut. Orang barat mengatakan time is money, ini benar jika kita bicara bisnis atau mencari nafkah.
BACA JUGA:Â Keuntungan Menghargai Waktu
Jika Anda bermalas-malas mencari nafkah artinya melewatkan uang begitu saja. Kemudian Anda mengeluh, padahal Anda sendiri yang melewatkan kesempatan yang diberikan Allah kepada Anda.
Sedangkan dalam konteks ibadah, waktu adalah pahala. Saat Anda melewatkan waktu tanpa pahala, artinya Anda menyia-nyiakan peluang mendapatkan pahala, padahal waktu tidak akan pernah kembali. Kesempatan menggunakannya hanya satu kali. []
SUMBER: MOTIVASI ISLAMI