Oleh: Rasmawati Asri
MANUSIA adalah sekumpulan dari waktu. Yang dimana dimulai dari detik, menit, jam hingga hari-hari, menjadi satu, dua, tiga tahun dan seterusnya. Bila hilang dan terlewati hari-hari tersebut, maka hilang pulang sebagian dari diri manusia.
Tanpa adanya waktu kita tidak akan bisa melakukan apapun. Allah memberikan kita waktu dengan maksud tujuan tertentu. Yaitu untuk ibadah kepada-Nya.
BACA JUGA: Menasehati Anak, Ada Waktunya
Waktu adalah salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada manusia. Tetapi terkadang manusia banyak yang melalaikannya. Ia sia-siakan begitu saja tanpa menambah amal kebaikan. Padahal waktu adalah suatu hal yang sangat berharga. Dan tidak akan dapat terulang kembali.
Sebagaimana dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].
Berapa banyak waktu yang kita miliki tapi kita habiskan dengan sia-sia. Dengan berdalih “nanti aja dilakukannya”. Ketika mau melakukan amal kebaikan. Padahal kita sendiripun tidak tau apa yang terjadi ke depannya. Apakah umur kita sampai atau tidak.
Bahkan bukan hal-hal yang mubah saja dilakukan. Tetapi sampai melakukan perkara-perkara yang diharamkan. Hingga Allah murka kepada kita. Nauzubillah.
BACA JUGA: Jangan Shalat pada Waktu Ini!
Urgensi dalam mengatur waktu. Sebenarnya adalah hal yang sangat penting. Kita harus bisa mengendalikan dan menjalankan setiap waktu yang kita punya. Karena setiap detiknya waktu akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.
Untuk itu, marilah kita sama-sama memperbaiki waktu kita untuk beramal sholeh. Memanfaatkan waktu yang ada dengan hal-hal yang bermanfaat. Karena setiap kita tidak tau kapan maut menjumput. Jangan sampai ada penyesalan di akhirat kelak karena kita tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Wallahu’alam. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.