Oleh: Nasrulloh Baksolahar
nasrulloh.mu@gmail.com
TEMA apa yang diangkat dari kisah Ashabul Kahfi? Salah satunya tentang waktu. Allah ingin mengetahui siapa yang bisa menghitung dengan tepat, berapa lama mereka tertidur di gua. Para Ashabul Kahfi sendiri berdebat, “Sehari atau setengah hari saja”. Soal waktu, itulah yang pertama kali ditanyakan di antara mereka saat tersadar.
Saat manusia dibangkitkan kembali di Hari Kebangkitan. Apa yang pertama kali ditanyakan? Salah satunya tentang waktu. Saat para pendusta dikumpulkan dengan wajah membiru karena bermuram durja. Mereka berbicara sesama mereka dengan suara yang sayup-sayup. Tidak berani mengangkat suara karena ketakutan yang meliputinya. Kenapa mereka berbicara dengan suara berbisik?
BACA JUGA: Ashabul Kahfi yang Dilindungi Allah
Ternyata mereka sedang menghitung hitung berapa lama waktu yang mereka habiskan di dunia? Mereka mengatakan sepuluh hari saja. Namun yang paling lurus jalannya berkata bahwa hidup di dunia hanya sehari saja. Ada juga yang berkata selama siang hari, sore hari, dan selama bersalaman saat dua orang bertemu saja.
Mengapa tema pembicaraan yang pertama diangkat saat manusia tersadar setelah tidur dan Hari Kebangkitan adalah soal waktu? Mengapa membangun kesadaran yang paling mudah adalah soal kematian? Kesadaran akan waktu, cara termudah membangunkan jiwa yang terlalaikan.
Al-Qur’an menggambarkan lamanya kejayaan dan kehancuran dengan waktu kehidupan tanaman padi. Jeda waktu tanaman menghijau, menguning dan kering sangatlah pendek. Jeda waktu membanggakan dan menyombongkan dengan kesedihan dan penyesalan amatlah singkat. Kisah para pemilik kebun di sejumlah ayat Al-Qur’an menggambarkan pendeknya jeda waktu perguliran hidup.
BACA JUGA: Batas Waktu Suami Tinggalkan Istri
Demikianlah saat umur di dunia telah dilipat maka kenikmatan dunia dan nestapanya menjadi kecil. Semuanya berlalu sangat singkat dan nilainya sangat remeh.
Apa artinya waktu sepuluh hari meskipun semua harinya diisi dengan segala kelezatan dan kenikmatan? Apa artinya waktu semalam, meskipun seluruh detik dan menitnya dilalui dengan penuh kebahagiaan dan kegembiraan?
Apalah artinya semuanya itu jika dibanding dengan kehidupan akhirat yang tidak memiliki batas waktu yang telah menanti kehadiran manusia sejak berkumpulnya di padang mahsyar hingga waktu yang tiada berujung? Kesadaran akan waktu pembuka jalan kesadaran atas kelalaian. []
Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.