MEMENUHI waktu tidur ideal adalah hal yang dibutuhkan setiap orang. Pasalnya, banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan, mulai dari menjaga berat badan ideal, mendukung tumbuh kembang pada anak, hingga menurunkan stres.
Meski waktu tidur ideal memberi banyak manfaat untuk kesehatan, kadang masih ada sebagian orang yang tidak menerapkannya. Alasannya mulai dari urusan pekerjaan, asyik nongkrong bersama teman-teman, atau karena sedang dilanda stres. Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama karena dampaknya bisa merugikan kesehatan tubuh.
BACA JUGA: 5 Bahaya Tidur di Dekat Ponsel
Waktu tidur ideal bagi seorang muslim adalah langsung tidur sebisa mungkin setelah shalat Isya, akan tetapi apabila ada kegiatan yang lebih mashlahat dan untuk kebaikan, ia boleh melakukan aktivitas yang bermanfaat setelah shalat isya seperti belajar, menerima tamu, berbincang-bincang dengan keluarganya, tentu hendaknya tidak begadang sampai larut.
Dalil tidur setelah isya berdasarkan hadits makruhnya berbincang-bincang setelah shalat Isya, Dari Abu Barzah radhiallahu ‘anhu
“Bahwasanya Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum shalat ‘Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhatri dan Muslim)
Syaikh Abdulah Al-Faqih menjelaskan,
“Adalah kebiasaan Rasulullah SAW tidur di awal malam setelah salat Isya, karena dimakruhkan tidur sebelum shalat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (Fatawa As-Syabakiyyah no. 251950)
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa tidur di awal malam bermanfaat bagi kesehatan, beliau berkata:
“Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur ketika sangat mengantuk, tidur di awal malam paling baik dan paling bermanfaat dari lainnya.” (Madarijus Salikin 1/459-460)
BACA JUGA: Penelitian Ungkap Manfaat Tidur Siang yang Disunnahkan Rasulullah SAW
An-Nawawi menjelaskan bahwa hukum asal berbincang-bincang setelah isya adalah makruh, akan tetapi apabila ada mashlahat dengan berbincang-bincang maka tidak diperbolehkan. Beliau berkata,
“Para ulama berkata: makruh hukumnya berbincang-bincang setelah Isya, apabila pada perkara yang tidak ada mashlahatnya. Adapun apabila ada mashlahatnya maka baik dan bukan makruh. Misalnya seperti mempelajari ilmu, menceritakan kisah orang shlaih, berbincang-bincang dengan tamu, acara pernikahan, berbincang-bincang dan beramah-tamah dengan istri dan anak-anaknya dan perbincangan antar musafir.” (Syarah Muslim, 5/149)
Hendaknya berbincang-bincang setelah Isya tidak sampai begadang, karena Allah menjadikan malam sebagai waktu istirahat utama.
Allah SWT berfirman,
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاساً
“dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. (QS An Naba’ : 10)
Begadang tanpa keperluan itu tercela
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari, no. 568)
Ibnu Baththal rahimahullah menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al-Bukhari, Ibnu Baththal, 3:278, Asy-Syamilah)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
“Rasulullah SAW membenci tidur sebelum isya dan berbincang-bincang (tidak bermanfaat) setelahnya. Jika seseorang begadang semalaman dan tidak memberikan hak tidur kepada badannya, bahkan tidak shalat subuh kecuali bangun dengan tubuh yang lelah dan malas, kemudian tidur di awal hari, maka ia telah kehilangan mashlahat yang banyak.” (Liqaa’ Asy syahri 1/333)
Tetapi, tubuh tidak bisa bekerja sehari penuh. Tubuh juga memerlukan istirahat dari segala aktivitas. Cara yang dilakukan adalah dengan tidur.
BACA JUGA: Wudhu Sebelum Tidur
Sejumlah pakar kesehatan telah menyatakan waktu tidur yang optimal adalah 8 jam sehari. Dalam waktu tersebut, tidur dapat memberikan dampak positif terhadap tubuh.
https://www.youtube.com/watch?v=uo1uot6ZKik
Demikian pula dalam ajaran Islam. Tidur sangat penting untuk menjaga tubuh tetap kondusif sehingga ibadah tidak terganggu.
Pola kehidupan kita di zaman ini menyebabkan tidak memungkinkan melakukan sunnah ini terus-menerus, yaitu langsung tidur setelah isya, akan tetapi hendaknya seorang muslim pernah sesekali melakukan sunnah tidur setelah isya agar lebih mudah bangun shalat malam. []
SUMBER: MUSLIM