NABI Musa hidup pada masa pemerintahan Firaun. Pada masa itu telah ada sosok wanita beriman yang menjadi teladan. Siapa dia? Bagaimana kisah wanita beriman di masa Firaun tersebut?
Seperti diketahui, Allah ﷻ mengutus Nabi Musa untuk menyelamatkan Bani Israil dari kekejaman sang raja yang dikenal dengan sebutan Firaun.
Firaun sangat kejam. Dia memusuhi Nabi Musa dan semua bani Israil yang menjadi pengikutnya. Namun, di kerajaan Firaun sendiri, nyatanya hidup dua wanita beriman yang menyembunyikan keimanannya. Yakni Asiah, istri Firaun, dan pelayannya yang bernama Masyithoh.
Kisah Masyithah, wanita beriman di masa Firaun
Masyithoh bertugas sebagai tukang sisir putri Firaun. Sejak bertahun-tahun silam, keluarga Masyithoh setia melayani istana. Ketika agama Ibrahim disampaikan Musa di tanah Mesir, mereka mengimaninya. Namun, tak ada yang tahu keimanan Masyithah, termasuk sang majikan.
Masyithoh merupakan wanita yang ingkar terhadap Firaun, sebab dia hanya percaya bahwa tiada yang patut disembah selain Allah ﷻ.
BACA JUGA: Taubatnya Tukang Sihir Suruhan Firaun
Imad Al-Hilali dalam buku Ensiklopedia Wanita Alquran menjelaskan, Masyithoh dan suaminya yang bernama Hizqil termauk golongan yang beriman. Padahal keduanya adalah orang terdekat Firaun, bahkan Hizqil merupakan bendahara Firaun semasa itu.
Tak heran jika Siti Masyithoh dan Hizqil disebut dengan orang-orang beriman kepada Allah di lingkungan Kerajaan Firaun.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( لَمَّا كَانَتْ اللَّيْلَةُ الَّتِي أُسْرِيَ بِي فِيهَا ، أَتَتْ عَلَيَّ رَائِحَةٌ طَيِّبَةٌ ، فَقُلْتُ : يَا جِبْرِيلُ ، مَا هَذِهِ الرَّائِحَةُ الطَّيِّبَةُ ؟ فَقَالَ : هَذِهِ رَائِحَةُ مَاشِطَةِ ابْنَةِ فِرْعَوْنَ وَأَوْلادِهَا ، قَالَ : قُلْتُ : وَمَا شَأْنُهَا ؟ قَالَ : بَيْنَا هِيَ تُمَشِّطُ ابْنَةَ فِرْعَوْنَ ذَاتَ يَوْمٍ ، إِذْ سَقَطَتْ الْمِدْرَى مِنْ يَدَيْهَا ، فَقَالَتْ : بِسْمِ اللَّهِ
Ibnu Abbas pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda saat diisrakan, “Aku mencium aroma yang sangat wangi. Aku lantas menanyakannya kepada malaikat Jibril mengenai aroma tersebut.”
Kemudian Jibril menjawab, “Ini wangi Masyithoh dan anak-anaknya. Suatu ketika ia menjalankan tugasnya, yakni menyisir rambut anak Firauan. Tiba-tiba sisirnya terjatuh dari tangannya dan tanpa sadar dia berucap, ‘Bismillah’.”
BACA JUGA: Akhir Kisah Penyisir Rambut Putri Fir’aun
Dari sanalah kemudian Masyithoh telah diketahui beriman kepada yang selain Firaun. Masyithah, wanita beriman di masa Firaun itu tetap bersikukuh dalam pendirian kepada Allah ﷻ meski diancam hukuman mati dengan cara yang mengerikan oleh majikannya.
Firaun tak segan memerintahkan untuk membuat tungku pembakaran dari tembaga. Penguasa tiran itu memanggil Masyithoh dan anak-anaknya satu per satu lalu melemparkan mereka ke dalam tungku tersebut. Namun, Masyithoh tetap mempertahankan keimanannya kepada Allah ﷻ. []
Referensi: Ensiklopedia Wanita Al-Quran/Karya: Imad al-Hilali/Penerbit: Qaf Media Kreativa/Tahun: 2019