TANYA:
Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Apa artinya ini sebenarnya? Apakah ini penghinaan terhadap wanita?
Jawab:
Dikutip dari About Islam, Dina Mohamed Basiony, seorang penulis sekaligus Pemimpin Redaksi ProductiveMuslim.com, menjelaskan dengan mengklarifikasi kesalahpahaman yang umum dalam pandangan sebagian orang. Dia juga menunjukkan keindahan yang sebenarnya dalam pesan Nabi SAW dalam hadis tentang wanita.
BACA JUGA: Wanita, Bagaikan Tulang Rusuk Bengkok
Hadits yang dimaksud adalah salah satu hadis yang sering dikeluarkan dari konteks untuk mencerminkan ide negatif yang salah, padahal sebenarnya itu adalah pesan yang sangat indah, murah hati dan bijak yang disampaikan oleh Nabi SAW.
Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, “Ambil saran saya mengenai wanita: Bertindak baik terhadap wanita, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika Anda berusaha meluruskannya; Anda akan mematahkannya, dan jika Anda membiarkannya sendiri itu akan tetap bengkok; jadi bersikap baik lah terhadap wanita . ” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Pertama-tama, perhatikan lah bagaimana hadis ini dimulai dan diakhiri dengan nasihat “bersikap baik terhadap wanita”? Apakah ini terdengar seperti penghinaan atau manifestasi belas kasihan?
Kedua, hadits ini ditujukan kepada laki-laki; dari awal hingga akhir itu memerintahkan mereka untuk bersikap baik pada wanita, dan hal itu berarti bahwa pria tidak boleh mencoba membentuk wanita sesuka mereka. Sebaliknya, mereka harus menerima sifat unik yang ada pada wanita dan tetap baik pada mereka dalam semua hal.
Ketiga, menyebutkan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk bengkok bukanlah penghinaan dengan cara, atau bentuk apa pun karena tulang rusuk yang sempurna faktanya memang bengkok. Ini tidak berarti bahwa tulang rusuk cacat. Setiap tulang rusuk di tulang rusuk memang bengkok. Jika diluruskan dengan paksa, itu akan hancur, jadi bengkok adalah kondisi alami yang sempurna.
Perhatikan lah, Nabi SAW tidak mengatakan “wanita bengkok.” Sebaliknya, ia memberikan contoh yang bijak untuk membuat maknanya lebih jelas bagi orang-orang. Contoh tulang rusuk sangat sempurna karena jika Anda mencoba meluruskan atau membentuknya, Anda akan mematahkan dan merusak bentuk aslinya.
Dengan demikian, jelas dari hadits ini kita dapat melihat bahwa Nabi SAW mendidik pria tentang perbedaan sifat wanita. Nabi SAW tidak mengatakan wanita lebih rendah atau memiliki sifat rendah. Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda, “Memang wanita adalah mitra pria.” (Sunan Abi Dawud).
Contoh yang dia berikan memiliki tujuan. Laki-laki, pada umumnya mudah, sementara wanita bisa lebih emosional atau kadang-kadang tidak terlalu mudah.
Menurut penelitian, “pria lebih cenderung memiliki gaya kepemimpinan berbasis fakta dan logika, sementara wanita lebih cenderung melihat gambaran besar, memiliki emosi yang lebih kuat, dan mengandalkan intuisi mereka untuk pengambilan keputusan,”
Ini tidak berarti wanita lebih rendah dari pria. Ini hanya menunjukkan bahwa mereka berbeda.
BACA JUGA: Ini Makna Allah Ciptakan Wanita dari Tulang Rusuk Laki-laki
Nabi telah mengajar pria, lebih dari 1400 tahun yang lalu, untuk menerima dan tetap baik dengan wanita dan tidak mencoba mengubah mereka agar mereka tidak menyakiti mereka. Dalam hadis lain, beliau SAW bersabda, “Bersikaplah lembut dengan bejana gelas” (Sahih Al Bukhari)
Dengan demikian, ia menunjukkan bagaimana wanita rapuh dan halus dan berulang kali menyarankan pria untuk bersikap lembut terhadap mereka.
Faktanya, hadis tulang rusuk adalah contoh yang indah juga karena peran tulang rusuk adalah untuk melindungi apa yang ada di dalamnya, dan peran wanita adalah untuk melindungi, memelihara keluarganya dengan sifat dan kualitasnya yang unik.
Perempuan mengasuh dan laki-laki adalah pemelihara dan pelindung perempuan, seperti yang dikatakan Allah. Inilah cara Anda membangun masyarakat yang sehat. Itu adalah melalui belas kasihan, pemahaman dan penghormatan terhadap peran dan sifat masing-masing yang unik, bukan melalui persaingan atau keinginan yang tidak berarti untuk keunggulan di atas yang lain.
Sekali lagi, Allah dan Rasul-Nya menunjukkan kepada kita jalan lurus yang seimbang dan ajaran-ajaran yang murah hati yang membantu manusia tumbuh dan berfungsi dengan baik di dalam diri mereka sendiri dan di masyarakat. []
SUMBER: ABOUT ISLAM