Oleh: Reza Yoga, Blogger Indonesia Muda-Malang, rezayoga.blogspot.com
ADA sebuah fenomena klasik yang menarik perhatian saya akhir-akhir ini. Saat saya membuka profil facebook teman-teman saya yang berjenis kelamin perempuan, tak sedikit dari mereka yang memajang gambar bunga sebagai foto profilnya. Hal itu tak hanya saya temui di facebook, tapi di situs jejaring sosial lain macam friendster, twitter, bahkan sampai gambar profil di blog.
Saya tahu itu merupakan fenomena yang biasa. Sangat wajar. Wanita dengan segala pesonanya memang menarik bagai bunga. Mereka kaya akan daya tarik sebagaimana warna dan aroma wangi bunga yang bermacam-macam. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki, anda akan dengan mudah menemukan bagian menarik dari wanita.
BACA JUGA: Pesan Rasulullah Untuk Muslimah
Jadi memang tidak salah sebenarnya, apabila kebanyakan wanita memilih bunga sebagai objek yang dapat mewakili karakteristik mereka.
Tapi saya memiliki pendapat lain. Wanita dan bunga memang sama-sama menarik, penuh pesona dan daya tarik. Tapi orang yang berpandangan seperti itu seringkali melupakan poin bahwa bunga dapat dijamah, bahan dipetik oleh siapa saja. Bunga yang konon sangat cantik tersebut hanya dihargai beberapa ribu rupiah saja di pasar, dengan berbalut plastik tipis seadanya. Kalaupun di toko bunga, ia diperlakukan dengan lebih baik, bunga tetap saja akan layu menanggalkan segala kemolekannya, beberapa waktu setelah dipetik.
Bagi saya wanita tidak serendah itu. Wanita memiliki martabat dan kedudukan yang istimewa. Bahkan ada yang mengatakan bahwa wanita itu dilahirkan tiga kali. Pertama saat ia dilahirkan sebagai seorang anak, kedua saat ia dilahirkan sebagai seorang istri, dan ketiga saat ia dilahirkan sebagai seorang ibu. Masing-masing dari peran itu adalah peran mulia yang turut meninggikan derajat seorang wanita.
Saya sendiri lebih sepakat apabila wanita dilambangkan dengan berlian atau permata. Kedua batuan tersebut memiliki nilai keindahan yang setara, bahkan pada beberapa poin melebihi nilai keindahan yang ada pada bunga.
BACA JUGA: Muslimah Produktif Lebih Terhormat?
Keduanya terbentuk dari proses pembentukan yang tak mudah. Mereka juga harus dipoles melalui beberapa tahap agar nilainya semakin tinggi, sehingga tak sembarang orang boleh menyentuhnya. Keduanya pun sama-sama keras, setegar wanita saat menghadapi badai cobaan dalam hidup, dan mereka ditempatkan dalam posisi yang terhormat di etalase mall-mall kelas atas.
Menurut saya seperti itulah harusnya seorang wanita.
Bagaimanapun itu hanya pandangan saya. Bagaimana dengan anda?[]