ZUBAIR bin Bakkar berkata, “Di masa jahiliyah, ia dipanggil Ath-Thahirah (wanita suci). Ibunya adalah Fatimah binti Zaidah Al-Amiriyyah.”
Dikatakan wanita suci karena, memiliki idealisme tinggi, emosi yang menggelora, berwawasan luas, taat beragama, bersih dan suci serta memiliki akhlak yang luhur.
BACA JUGA: Ketika Khadijah Bermimpi Memeluk Bintang Orion
Dia adalah Ummul Mukminin. Pemimpin kaum wanita seluruh alam pada masanya. Ummul Qasim atau Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai hin Kilah Al-Qurasyiyah Al-Asadiyah. Ibu dari anak-anak Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Orang pertama yang beriman dan percaya kepada beliau sebelum siapa pun juga.
la memiliki banyak sekali keutamaan, dan termasuk di antara wanita sempurna. Ia wanita berakal, mulia, patuh beragama, terjaga. dan mulia. Termasuk salah satu penghuni surga. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, memuji dan melebihkannya di antara seluruh ummahatul mukminin (istri-istri beliau). Beliau begitu mengagungkannya, hingga Aisyah menuturkan, “Aku tidak cemburu pada seorang wanita pun seperti rasa cemburuku pada Khadijah, karena Rasulullah sering kali menyebutnya.” (HR. Bukhari).
BACA JUGA: Nabi Diberitahu bahwa Khadijah Punya Istana di Surga
Di antara bentuk kemuliaan Khadijah di mata Nabi, beliau tidak menikahi seorang wanita pun sebelumnya, beliau mendapatkan sejumlah anak darinya, dan beliau tidak memadunya hingga ia meninggal dunia. Beliau dirundung kesedihan karena kehilangannya. Karena, ia adalah sebaik-baik pendamping. la menafkahi beliau. dan beliau berdagang untuknya.
Sumber: Biografi 35 Shahabiyah Nabi/ penulis: Syaikh Mahmud al-Mishri/ penerbit: Ummul Qura/ Agustus 2016