MIOM dan kista ovarium merupakan dua jenis tumor jinak pada organ reproduksi wanita, yang berbeda namun sering dianggap sama. Memahami perbedaan miom dan kista ovarium bisa membantu Anda untuk mengenali gejalanya dan menghindari risiko yang berbahaya.
Perbedaan miom dan kista ovarium paling mudah dikenali dari bentuk dan letaknya. Miom adalah pertumbuhan sel yang bersifat jinak dari otot dinding rahim. Sementara itu, kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium atau indung telur. Kista ovarium bisa tumbuh di indung telur bagian kiri, kanan, atau di kedua indung telur.
BACA JUGA: Wanita, Stop Bilang Terserah!
Perbedaan Miom dan Kista Ovarium Berdasarkan Penyebab
Penyebab pasti timbulnya miom masih menjadi tanda tanya. Namun ada beberapa faktor yang bisa memicu pertumbuhannya, antara lain:
1. Genetik.
Jika nenek, ibu, atau saudara kandung Anda pernah memiliki miom, Anda juga berpotensi memiliki miom.
2. Hormon
Hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi di dalam ovarium bisa memicu pertumbuhan miom.
3. Usia mentruasi pertama terlalu dini
Penelitian menunjukkan wanita yang mengalami menstruasi pertama di bawah usia 10 tahun memiliki risiko terkena miom lebih tinggi.
Berbeda dengan miom, kista ovarium bisa tumbuh secara alami di dalam tubuh wanita, terutama pada wanita yang sedang berada di dalam masa subur atau sedang haid. Tetapi, kista akan menimbulkan masalah jika ukurannya membesar, biasanya pada penyakit tertentu, seperti endometriosis dan sindrom polisistik ovarium (PCOS).
Perbedaan Miom dan Kista Ovarium Berdasarkan Gejala
Pertumbuhan miom sering tidak terdeteksi karena tidak menimbulkan gejala, terlebih jika ukurannya masih kecil atau jumlahnya sedikit. Miom dan kista ovarium ini biasanya terdeteksi secara tidak sengaja, misalnya saat pasien sedang menjalani pemeriksaan USG rahim. Namun pada kasus tertentu, timbulnya miom bisa ditandai dengan perdarahan dari vagina, perut kram, nyeri panggul saat menstruasi, serta sering buang air kecil.
Sama seperti miom, kista ovarium juga sering tidak menimbulkan gejala sama sekali. Gejala itu baru muncul saat kista membesar dan menyebabkan perut membesar, kembung, mual, muntah, sakit saat berhubungan seksual, nyeri payudara, sakit di punggung belakang atau paha. Jika kondisinya semakin parah, dapat disertai dengan demam, lemas, serta nyeri panggul yang sangat mengganggu.
Pengobatan Miom dan Kista Ovarium
Pada kondisi ringan dengan gejala yang tidak terlalu berat, dokter akan menyarankan pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangan kista atau miom. Tetapi jika menimbulkan gejala yang mengganggu, miom dan kista ovarium perlu mendapat pengobatan. Sebab jika tidak ditangani dengan benar, miom dan kista ovarium bisa menyebabkan komplikasi seperti anemia, torsi ovarium, atau pecahnya kista.
BACA JUGA: Karena Wanita, 4 Lelaki Ini akan Masuk Neraka
Pengobatan miom bisa dengan pemberian hormon, misalnya pil KB atau hormon gonadotropin. Jika ukuran miom besar atau jumlahnya banyak, maka akan diperlukan tindakan operasi pengangkatan miom. Serupa dengan pengobatan miom, pengobatan kista ovarium bisa dilakukan dengan pemberian hormon. Jika ukuran kista besar atau dicurigai terdapat kanker, akan diperlukan tindakan operasi.
Setelah memahami perbedaan miom dan kista ovarium, sebaiknya Anda lebih waspada dan mulai menerapkan pola hidup sehat. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala yang disebutkan di atas. Semakin cepat miom dan kista ovarium terdeteksi dan diobati, maka akan menurunkan risiko gangguan yang lebih parah. []
SUMBER: ALODOKTER