SU’AIRAH al-Asadiyyah atau dikenal dengan Ummu Zafar. Dia mengidap penyakit epilepsi. Namun, dia menjaga hak Allah dalam dirinya dan rakus akan ilmu-ilmu agama.
Walaupun Ummu Zafar mengidap penyakit epilepsi, tetapi selamanya dia tidak berputus asa dari kasih sayang Allah SWT. Dia bersabar atas penyakit yang menimpanya. Dia mengetahui pasti bahwa sabar itu termasuk perkara yang diteguhkan, bahwa tidak ada musibah apapun yang menimpa seorang mukmin yang sabar itu kecuali akan memperberat timbangan kebaikannya pada hari kiamat.
BACA JUGA: Kisah Sahabat Khabbab bin Arats
Dalam ujian Allah terhadap manusia itu terkandung hikmah yang agung yakni, Allah menghendaki agar musibah itu membersihkan dirinya dari dosa-dosanya. Oleh karena itu Ummu Zafar lebih mengutamakan akhirat daripada dunia, karena apa yang ada dihadapan Allah itu lebih baik dan lebih kekal.
Suatu ketika Ummu Zafar datang kepada Rasulullah. Lantas berkata, “Wahai Rasulullah sesungguhnya saya ini pingsan karena epilepsi, dan saya biasanya tersingkap aurat saya ketika itu. Do’akanlah kesembuhan saya kepada Allah.”
Nabi Menjawab, “Jika kamu bersabar maka kamu akan mendapatkan surga, tetapi jika kamu mau aku kan berdo’a kepada Allah agar dia menyembuhkan penyakitmu.”
“Saya akan bersabar, tapi sesungguhnya aurat saya tersingkap ketika penyakit itu kambuh, maka do’akan saya agar aurat saya tak tersingkap.”
BACA JUGA: Menjadi Sahabat Sejati untuk Istri
Nabi pun mendo’akannya untuk itu.
Allah mengabulkan do’a itu. Penyakit epilepsinya tidak pernah kambuh kecuali ketika Ummu Zafar sedang tidur sehingga auratnya tidak tersingkap. []
Sumber: Keistimewaan 62 Muslimah Pilihan/ Penulis: Ali bin Nasyif asy-syuhud/ Penerbit: Ar-Rijal Publishing/ April, 2013