JAKARTA–Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa sampai saat ini pemerintah masih menanggung dan membayar bunga utang yang diambil sejak krisis keuangan tahun 1997/1998.
JK menyampaikan itu saat membuka sekaligus meresmikan acara pertemuan tahunan industri jasa keuangan (PTIJK) 2019, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2019).
“Tahun 97/98 kita alami krisis moneter dan perbankan yang akibatnya sampai sekarang masih kita harus jalani. Kita harus selalu membayar bunga dan tentu mencicil kepada apa akibat krisis tahun itu,” kata JK.
Baca Juga:Â Wapres JK Kritik Pembangunan LRT yang Mencapai Rp 500 Miliar per 1 Kilometer
Meski demikian, menurut JK, krisis keuangan menjadi pengalaman yang terbaik bagi pemerintah dan juga otoritas dalam menjaga sistem keuangan nasional ke depannya.
“Pengalaman adalah guru yang terbaik karena itulah hal-hal yang telah kita alami selama ini akan jadi pelajaran dan juga perbaikan,” tambah dia.
JK menyampaikan bahwa pemerintah memasuki tahun 2019 dengan rasa penuh optimistis dalam mendorong sistem keuangan serta perekonomian nasional.
Baca Juga:Â Soal Jargon Anti-Korupsi Partai, Wapres JK: Golkar Jangan Contoh Demokrat
Menurut JK, pertumbuhan ekonomi akan tetap berada di level 5% dengan tingkat inflasi di bawah 3,5%. Laju pertumbuhan kredit pada tahun 2018 serta kinerja industri jasa keuangan masih dalam level baik.
“Kita optimis untuk menghadapi tahun 2019 ini, walau tahun 2019 tetap mempunyai tantangan, baik dari eksternal juga dari internal tapi tentu dengan kebersamaan kita di sini saudara sekalian dari industri keuangan kita akan hadapi tahun ini dan juga tahun depan dengan kerja keras dan kebersamaan,” demikian JK. []
SUMBER: DETIK.COM