NEW YORK –Ribuan orang berdemonstrasi di dalam Stasiun Terminal Grand Central New York, Amerika Serikat, Jumat (5/1/2018) waktu setempat, mendesak pembebasan aktivis remaja Palestina Ahed al- Tamimi yang ditahan tentara Israel.
Para demonstran membawa papan bertuliskan “Bebaskan Ahed Tamimi sekarang”, “Amerika Serikat harus berhenti membantu Israel,” dan “Warga Palestina yang ditahan harus dibebaskan”.
Di dalam rilis pers yang dibagikan dalam aksi demonstrasi, Israel dituduh menahan Ahed secara ilegal. Tentara Israel juga telah melakukan tindak kekerasan dengan menembak anggota keluarga Ahed.
Dilansir dari Anadoulu, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat 15 warga Palestina tewas dan ribuan orang terluka akibat aksi kekerasan yang dilakukan pasukan pengamanan Israel di wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur dan wilayah Gaza.
Ahed dan ibunya ditahan Tentara Israel saat terjadi penyerangan di wilayah Tepi Barat Israel dua pekan lalu. Ahed dan keluarganya dikenal karena sikapnya yang berani menentang tentara Israel.
Ahed dan keluarganya dikenal proaktif dalam membela tanah airnya, Palestina. Ia juga dituduh melawan dan menggangu kerja tentara Israel, berpartisipasi untuk melakukan pemberontakan serta mengajak warga lainnya untuk mengikuti aksi itu. Dan Ibunya, Nariman, dituduh melakukan hal yang sama dan mengajak orang lain untuk terlibat lewat akun Facebooknya.
Hingga saat ini Ahed dan ibunya belum dibebaskan, sementara keponakan Ahed bernama Nour dibebaskan setelah ditahan selama 48 jam.
Aksi demonstrasi menuntut pembebasan Ahed sendiri berakhir dengan damai dan tertib. []