JAKARTA–Hampir semua pasar tradisional di penjuru Ibu Kota Jakarta dijejali warga saat H-2 lebaran. Ada yang mencari kebutuhan pokok untuk keperluan hari raya nanti, ada pula yang ingin membali pakaian baru untuk dipakai saat lebaran.
Para warga yang terjun langsung ke pasar merasa tidak ada pilihan lain meski diancam dengan virus Corona.
“Sebenarnya takut tapi karena kebutuhan mau lebaran ya jaga-jaga aja belanja seperlunya aja,” kata Ita, salah satu pengunjung Pasar Kramat Jati di bilangan Jakarta Timur.
BACA JUGA:Â Kecewa Ada Warga yang Pakai Dana Bansos Buat Beli Baju Lebaran, Bima Arya: Akan Kita Cabut Bantuannya
Ita pun tidak ingin konyol di pasar tanpa perlindungan diri yang cukup menangkap virus. Masker selalu terpasang serta menghindari kerumunan menjadi kunci baginya.
“Ramai tapi ya jaga diri aja, karena berita terakhir tetap ada yang kena (Corona) dan Jakarta makin banyak. Jadi kalau saya sih jaga diri aja sebisa mungkin cari jalan yang tidak banyak kerumunan,” ucap Ita.
Setali tiga uang, warga lain bernama Susan mengaku akan langsung mandi sepulangnya dari pasar. Namun beda cerita dari Netrawati yang mengaku sama sekali tidak takut bila harus berbelanja ke pasar di masa saat ini.
“Saya sih tidak takut, saya sih berpasrah diri ke Allah. Kalau seandainya sakit ya, sakit. Kita memang harus jaga diri tapi nggak harus dikunci di rumah,” ujarnya di tempat terpisah.
Netrawati mengaku tetap mengikuti protokol kesehatan dengan memakai masker. Hanya saja dia merasa tidak mungkin harus selalu di rumah karena adanya berbagai kebutuhan yang membuatnya ke pasar.
“Pakai masker sesuai yang diajurkan, pakai masker tapi kalau disuruh di rumah 100 persen nggak mungkin,” sebutnya.
Sementara itu, Achmad Yurianto sebagai juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 maklum dengan situasi di lapangan. Yuri–panggilan karibnya–menilai apa yang dilakukan masyarakat merupakan tradisi tapi tetap menurutnya harus diterapkan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Dalam situasi seperti sekarang ini, sepertinya itu bisa kita lakukan dengan menyiasati untuk tetap aman dari kemungkinan tertular COVID-19. Tidak ada larangan untuk membeli baju yang baru, tidak ada larangan untuk ke pasar, namun tetap dengan etika sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Yuri.
BACA JUGA:Â Puasa Lebih Awal, Jemaah Al Muhdhor di Tulungagung Lebaran Hari Ini
Yuri meminta masyarakat tetap menggunakan masker hingga menjaga jarak. Hal itu menurutnya untuk melindungi masyarakat dari risiko terpapar virus Corona.
“Menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang paling bijak di dalam kaitan ini,” ujar Yuri.
“Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian, mari kita lindungi keluarga kita dengan membiasakan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aspek kehidupan. Karena tujuannya satu adalah untuk melindungi kita,” lanjut dia. []
SUMBER: DETIK