Pemerintah Desa Lamunre bersama Kepolisian, TNI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tokoh masyarakat dan tokoh adat, Dinas Perlindungan Perempuan dan anak serta elemen masyarakat lainnya, telah melakukan musyawarah terkait kasus hubungan sedarah di Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hasilnya mereka sepakat mengusir seluruh keluarga pelaku dari Desa Lamunre Tengah, Belopa Utara, Kabupaten Luwu.
Kepala Desa Lamunre, Hapidah, menyampaikan hasil musyawarah tersebut disimpulkan untuk segera memindahkan kedua kakak beradik ini beserta keluarganya dari Kabupaten Luwu.
BACA JUGA: Pernikahan Sedarah Kembali Terjadi di Sulsel, Kali Ini Sudah Punya 2 Anak
“Kesimpulannya masyarakat Luwu tidak ingin mereka tinggal di sini, jadi kita usir dari Luwu, adapun rumahnya akan dijual dan uangnya mereka gunakan untuk biaya hidup di tempat barunya,” katanya.
Pelaku hubungan sedarah ini beserta keluarganya menurut hasil rapat tersebut, harus angkat kaki dari Luwu, karena dinilai telah menodai nama baik Luwu, melanggar hukum agama, hukum pidana.
“Kasus ini sangat memalukan dan kejadian luar biasa, sehingga masyarakat meminta agar mereka dan keluarganya diusir,” ujarnya.
Wakapolres Luwu, Kompol Abraham Tahalele, menjamin keamanan mereka saat ini hingga keluar dai Luwu. Dia meminta masyarakat tidak terpancing untuk melakukan tindak pidana pengrusakan atau penyerangan terhadap harta bendanya dan keuarganya di Lamunre.
“Tidak ada manusia terlahir sempurna, dan tidak manusia tidak punya dosa. Kita semua juga pasti punya dosa dan kesalahan. Perbuatan keduanya tentu tidak dapat kita benarkan, tapi jangan menghakimi mereka,” kata Wakapolres.
BACA JUGA: Marak Perbuatan Asusila, Ketua MUI Garut Minta semua Pihak Ikut Mencegah
Sementara itu, kakak kandung dari pelaku mengaku tak bisa berbuat banyak dengan kemarahan warga, atas apa yang dilakukan oleh keluarganya. Ia bahkan mengaku rela jika keluarganya harus diusir keluar dari desa.
“Kami saat ini pasrah jika memang masyarakat marah kepada keluarga saya. Kami mengerti hal tersebut, termasuk jika kami harus diusir dari kampung,” ujarnya di hadapan pemerintah desa saat kasus ini mulai terkuak ke permukaan. []
SUMBER: SINDO