PADA masa kejayaannya, Peradaban Islam tak hanya berkontribusi terhadap penyebaran ajaran agama, tapi juga pada beragam inovasi dalam kehidupan. Tak terkecuali dunia kuliner.
Hingga kini, kuliner berusia ribuan tahun yang merupakan warisan peradaban Islam masih bisa dilacak di berbagai belahan dunia. Salah satunya di India. Di negara tersebut ada sebuah hidangan populer bernama Falooda.
Jika ditelusuri hingga ke akar sejarahnya, Falooda berasal dari Iran. Kuliner yang kerap diburu setiap musim panas ini dibawa ke India pada era Kerajaan Mughal.
BACA JUGA: 5 Kuliner Khas Timur Tengah untuk Buka Puasa
Sejatinya, Falooda merupakan makanan penutup khas Persia. Namun, popularitasnya kemudian menyebar ke hampir seluruh Asia, terutama wilayah Asia Selatan. Negara seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan sekitarnya sudah tak asing lagi dengan kuliner berumur lebih dari 2500 tahun ini.
Falooda atau Faloodeh (di Persia) dibuat dengan mencampur mie buatan sendiri dengan es. Untuk mempersiapkan Faloodeh ini, digunakan lah bihun. Sedangkan di Pakistan, Bihun ini dapat dikatakan berbentuk seperti spageti yang tebal dan disebut sebagai mie gandum.
Dengan berlalunya waktu dan beragamnya selera, orang Persia meningkatkan teknik pembuatan Faloodeh dan menambahkan air mawar serta gula bersama bihun. Saat ini ada beberapa cara untuk menyiapkan falooda. Ada juga beragam bahan yang bisa ditambahkan untuk memberikan rasa yang berbeda menjadi Falooda yang istimewa.
Kendati mie menjadi bagian penting dari falooda, tetapi dalam beberapa versi falooda dibuat tanpa mie dan digantikan oleh campuran buah-buahan. Uniknya, Falooda juga dapat disajikan sebagai milkshake.
Salah satu versi falooda versi milkshake yang sangat populer adalah sajian bersama Kulfi. Kulfi itu semacam es potong yang juga merupakan kuliner khas Asia Selatan. Dalam versi ini, kufi ditambahkan dengan mie dan sirup manis untuk meningkatkan rasanya. Banyak bahan lain seperti jeli, buah-buahan kering, mutiara tapioka dan buah-buahan kalengan ditambahkan di dalamnya. Berbagai rasa seperti rasa mangga, rasa cokelat, rasa stroberi dan rasa ara, juga tersedia di falooda.
Saking uniknya, Falooda bahkan bisa disebut sebagai makanan, tapi juga bisa disebut sebagai minuman. Komponen utamanya adalah bihun beras, biji selasih, susu beku, dan sirup mawar. Komponen lainnya berupa kacang pistachio, almond, dan es krim.
Perpaduan itu sensasi renyah dan lembut dalam kombinasi cita rasa yang kaya dan wangi membuat Falooda jadi kuliner paling diburu kala musim panas tiba.
BACA JUGA: Manisan Khas Arab, Cocok Buat Oleh-Oleh Jamaah Haji (1)
Di India, selain sirup mawar, sirup rasa seperti anggur, jeruk, nanas, dan kismis hitam menjadi varian Falooda yang dapat ditemukan di kafe-kafe.
Masyarakat Mumbai menjadi pionir dalam memperkenalkan falooda ke seluruh India, bahkan dunia. Dari Mumbai, falooda menyebar ke seluruh dunia sejak abad ke-17 setelah sebelumnya dibawa oleh orang-orang Persia pada tahun 800 SM.
Jika awalnya Falooda (India) yang berevolusi dari Faloodeh (Persia) merupakan minuman khusus para raja Mughal, kini kuliner unik ini bisa dinikmati masyarakat umum. Saat ini, kios falooda di Mumbai, sangat mudah dijumpai di sepanjang pantai. Bahkan, kios-kios ini umumnya merupakan franchise. []
SUMBER: DOST PAKISTAN