TURKI–Seorang aktivis oposisi senior Suriah, Aroubeh Barakat dan putrinya, Halla Barakat seorang wartawan ditemukan tewas di sebuah apartemen di Istanbul, Turki. Demikian dilansir Worldbulletin, Sabtu (23/9/2017).
Polisi Turki tiba di apartemen mereka di distrik Uskudar di sisi Asia Istanbul dan menemukan kedua wanita tersebut meninggal.
Menurut kabar yang beredar, tenggorokan mereka telah dipotong. Namun, informasi ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya.
Sejak terjadinya konflik di Suriah, Turki telah menjadi rumah bagi hampir tiga juta pengungsi Suriah, banyak di antaranya merupakan penentang rezim Presiden Bashar al-Assad.
Adik Aroubeh Barakat, Shaza, juga mengkonfirmasi kematian kakanya di sebuah akun Facebook. Ia menulis keduanya “dibunuh di tangan ketidakadilan dan tirani”. Dia mengatakan bahwa mereka telah ditikam sampai mati.
Dia mengatakan bahwa kakaknya telah menentang rezim Assad dari tahun 1980an kembali ke pemerintahan ayah Bashar al-Assad, Hafez.
Aroubeh Barakat telah melakukan penyelidikan atas dugaan penyiksaan di penjara yang dijalankan oleh rezim Assad.
Dia awalnya tinggal di Inggris, kemudian Uni Emirat Arab sebelum datang ke Istanbul.
Aktivis Suriah Rami Jarrah menulis di Facebook bahwa keluarga tersebut yakin pembunuhan tersebut dilakukan karena kegiatan oposisi Aroubeh.
Sementara itu Halla Barakat, 22, bekerja untuk sebuah situs web bernama Orient News dan juga telah bekerja untuk penyiar TRT negara Turki.
Sebelumnya, ibu dan anak ini telah berulang kali mengeluhkan ancaman terhadap keamanan mereka. []