WASIAT merupakan pesan terakhir yang disampaikan seseorang sebelum meninggal dunia. Wasiat juga merupakan amanat yang harus ditunaikan oleh si penerima pesan.
Menjelang wafat, Rasulullah SAW pun menyampaikan beberapa pesan atau wasiat. Berikut beberapa wasiat Rasulullah SAW tersebut:
1 Mencintai sahabat Anshar
Wasiat pertama Rasulullah SAW sebelum wafat yaitu tentang kelompok Anshar. Disampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat mencintai Anshar sehingga berharap menjadi salah satu bagian dari mereka.
Beberapa hari sebelum wafat, Nabi SAW bersabda:
“Wahai seluruh kaum Muhajirin, tetaplah kalian berbuat baik terhadap kaum Anshar, karena jumlah kalian terus bertambah, sedang tidaklah bertambah kecuali sebagaimana keadaan mereka pada hari ini.”
أوصيكم بالأنصار، فإنهم كرشي وعيبتي (بطانتي وخاصتي)، وقد قضوا الذي عليهم، وبقي الذي لهم، فاقبلوا من محسنهم، وتجاوزوا عن مسيئهم
“Sesungguhnya kaum Anshar adalah pembelaku dan tempat menjaga rahasiaku yang aku berlindung kepadanya. Maka berbuat baiklah kepada siapa saja di antara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja di antara mereka yang melakukan kesalahan.”
Kemudian Rasulullah turun dari mimbar lalu masuk ke rumahnya sementara sakitnya semakin kritis hingga kemudian wafat.
BACA JUGA: Ini Wasiat-wasiat Nabi Nuh Agar Selalu Disayangi Allah dan Makhluk-Nya
2 Berprasangka baik kepada Allah
Nabi Muhammad SAW berwasiat agar selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Dari Jabir, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله عز وجل
“Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” (HR Muslim).
Adapun ketika sudah mendekati ajal, maka hendaknya seorang Muslim membatasi dirinya pada harapan. Dan perlu berprasangka baik pada Allah SWT sambil berharap segala dosanya mendapat ampunan.
3 Menjaga shalat
Rasulullah SAW berpesan agar umatnya tetap menjaga shalat. Saking pentingnya sholat, Nabi SAW pun mengingatkan agar tidak meninggalkan shalat. Bahkan beliau sampai menyebut beberapa kali kata shalat sebagai bentuk penekanan.
Hal itu seperti dalam Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah, yang dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’. Nabi Muhammad SAW menyampaikan wasiat tentang shalat menjelang wafatnya. Wasiat ini disampaikan melalui Ali bin Abi Thalib:
كان آخر كلام النبي صلى الله عليه وسلم: الصلاة الصلاة، وما ملكت أيمانكم
“Kata-kata terakhir Rasulullah SAW, ‘shalatlah, shalatlah. Dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian.”
Hal itulah yang menunjukkan betapa pentingnya ketaatan dengan menunaikan shalat. Sebab menjelang wafat, Nabi SAW tetap memerintahkan untuk menunaikan shalat.
BACA JUGA: Agar Anaknya Tak Alami Penyesalan, Nabi Adam Wasiatkan 5 Hal Ini kepada Syits
4 Menyelesaikan perselisihan
Lima hari menjelang wafat, Rasulullah SAW berniat menuliskan secara rinci kepada para sahabat agar kelak tidak terjadi perselisihan dan supaya mereka tidak tersesat selama berpegang teguh dengannya. Namun niat Nabi SAW tidak disetujui para sahabat, termasuk Umar bin Khattab.
Hal itu dapat diketahui dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari jalur Abdullah bin Abbas. Dalam hadits ini disebutkan bahwa Umar menyampaikan kepada Nabi SAW, “Wahai Rasulullah, engkau sedang sakit dan engkau sudah punya Alquran…”
Mengetahui adanya perbedaan pendapat di kalangan Sahabat terkait niatnya menulis itu, Rasulullah SAW pun bersabda:
“Bebaskan aku (dari perselisihan). Apa yang ada padaku lebih baik dari yang ada pada kalian. Saya wasiatkan kepada kalian tiga hal. Pertama, singkirkan kelompok musyrik dari Jazirah Arab. Kedua, terima dan perlakukan utusan yang datang kepada kalian sebagaimana aku menerima dan memperlakukan para utusan itu.” (HR Muslim dari Abdullah bin Abbas) []
SUMBER: ISLAMWEB