MARAH memang manusiawi karena manusia pasti memiliki sifat yang satu ini. Sama seperti perasaan cemas atau stres, marah juga dapat memberi manfaat positif jika diekspresikan dengan cara yang sehat dan cepat dikendalikan. Faktanya, marah dapat membantu beberapa orang untuk berpikir lebih rasional.
Namun jika marah dilakukan secara terus menerus dan berlebihan, maka bersiap-siaplah menerima risiko buruk yang mungkin kamu dapatkan. Menumpuk amarah untuk waktu yang lama atau melampiaskan amarah dengan meledak-ledak bisa menghancurkan hubungan dan kehidupan pribadimu. Lebih jauh, marah akan berdampak buruk bagi kesehatan dan akan menimbulkan penyesalan.
Dari Abu Hurairah ra bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi Muhammad SAW: “Berikanlah wasiat (pesan) kepadaku.” Rasulullah SAW bersabda: “Jangan marah.” Lelaki tersebut mengulangi pertanyaannya dan Rasulullah bersabda : “Jangan marah,” (HR Bukhari).
Karenanya sudah sepatutnya kita mampu mengontrol rasa masah dengan baik, karena bisa menyebabkan efek yang menghancurkan dan merusak kesehatanmu. Berikut masalah-masalah kesehatan yang muncul akibat suka marah-marah:
1 Sakit kepala
Orang yang suka marah-marah biasanya sering mengeluh sakit kepala. Sebab terlalu emosional meningkatkan tekanan darah di kepala. Pantas jika marah-marah memicu pusing atau migrain.
Jangan heran jika tiba-tiba sakit kepala muncul saat marah-marah. Otot-otot yang tegang dan juga perubahan bahan kimia di otak saat marah bisa menjadi pemicu sakit kepala.
2 Tingkatkan risiko penyakit jantung
Saat kita marah, kelenjar adrenalin membanjiri tubuh kita dengan hormon stress, seperti adrenalin dan kortisol. Otak kita mentransfer darah dari usus ke otot kita, mempersiapkan kontak fisik. Denyut jantung, tekanan darah, dan temperatur tubuh meningkat dan kulit berkeringat.
Bahan kimia stress secara konstan membanjiri tubuh dan perubahan metabolisme yang menyertai amarah kita lama-lama menyebabkan kerusakan sistem tubuh kita. Dilansir dari Harvard Health Publishing, penelitian menunjukkan bahwa dalam dua jam setelah ledakan amarah, seseorang berisiko lebih tinggi mengalami nyeri dada (angina), serangan jantung, atau risiko irama jantung.
3 Merusak Paru-Paru
Meskipun kamu bukan seorang perokok, kamu tetap bisa merusak paru-paru bila kamu sering marah-marah. Berdasarkan hasil penelitian sekelompok ilmuwan Universitas Harvard terhadap 670 pria selama delapan tahun, ditemukan bahwa pria yang keseringan marah memiliki kapasitas paru-paru yang memburuk secara signifikan yang meningkatkan risiko mereka mengalami masalah pernapasan. Para peneliti juga berpendapat bahwa peningkatan hormon stres saat marah dapat menciptakan peradangan di saluran udara.
4 Menyebabkan depresi
Ditemukan adanya kaitan antara depresi dengan agresi dan ledakan amarah, terutama pada pria. Orang yang mengalami depresi sering menunjukkan kemarahan pasif, yaitu cenderung menyimpan amarah mereka daripada mengambil tindakan.
Bagi kamu yang sedang berjuang melawan depresi bercampur amarah, kamu dianjurkan untuk menyibukkan diri dan berhenti berpikir terlalu banyak. Berbagai aktivitas seperti bersepeda, bermain golf, atau menyulam dapat menjadi obat yang baik untuk mengatasi kemarahan. Aktivitas tersebut cenderung mengisi pikiran kamu sepenuhnya, sehingga tidak ada lagi ruang yang tersisa untuk kemarahan.
5 Insomnia
Menjadi susah tidur sering kali terjadi pada orang yang sedang dalam kemarahan. Saat marah, tingkat produksi hormon di tubuh mengalami perubahan dan membuat kita sulit tidur.
6 Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Di masa pandemi Covid-19 seperti ini sebaiknya jangan keseringan marah, meski tengah dalam serba kesulitan. Pasalnya marah-marah ternyata bisa melemahkan sistem imun yang memegang peranan penting untuk melawan virus Corona. Dengan kata lain sering marah bisa bikin kita mudah sakit sehingga rentan terkena virus Corona yang mematikan.
Hal ini dibuktikan para ilmuwan di Universitas Harvard yang menemukan pada orang sehat, bahwa hanya meminta mereka untuk mengingat pengalaman marah dari masa lalu, dapat menyebabkan penurunan selama enam jam dalam kadar antibodi imunoglobulin A, yaitu garis pertahanan pertama sel melawan infeksi.
Jadi, bila tidak mau mudah sakit, carilah beberapa strategi yang efektif untuk menanggulangi kemarahan kamu. Contohnya, alih-alih marah, kamu bisa mengkomunikasikan secara tegas, memecahkan masalah dengan cara lain yang lebih efektif, menggunakan humor, dan lain-lain.
Tak cuma berdampak buruk pada kesehatan. Marah juga bisa saja berujung pada tindak kriminal yang akan membuat seseorang menyesal seumur hidup. Pasalnya saat orang sudah kehilangan akal sehat dan tidak dapat menahan amarah, mereka bisa melakukan sesuatu yang biasanya tidak pernah dilakukannya seperti kekerasan, atau dalam kasus terburuk, membunuh seseorang. []
SUMBER: HALODOC | GRID HEALTH