KEBENARAN sudah menjadi fitrah setiap manusia. Namun kebenaran tak akan mampu diraih melainkan dengan ilmu. Semakin kaya ilmu seseorang semakin dekat ia dengan kebenaran. Sebaliknya orang-orang bodoh hanya akan dekat dengan kesesatan. Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan, “Hati itu mencintai kebenaran, menginginkan dan mencarinya.”
Oleh karena itu, kebatilan hanya berlaku kepada orang yang tidak memiliki ilmu dan ma’rifah sama sekali, dan tidak memiliki perhatian terhadap nash-nash al-Qur`an dan Sunnah serta ucapan-ucapan sahabat dan Tabi’in.
Imam Ahmad ra berkata, “Sesungguhnya muncul penentangan orang yang menentang, dikarenakan kedangkalan ilmu mereka terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.”
Syekh Ibnu Taimiyyah berkata, “Al-Haq (kebenaran) itu diketahui oleh setiap orang. Sesungguhnya kebenaran yang Allâh mengutus para rasul untuk membawanya tidak samar dengan perkara lain bagi orang yang tahu, sebagaimana emas murni tidak samar dengan emas palsu bagi tukang emas.”
Beliau menambahkan, “Faktor-faktor penghalang dari menerima kebenaran banyak sekali. Di antaranya adalah al-jahl (ketidaktahuan, kebodohan). Faktor inilah yang dominan pada kebanyakan manusia. Sesungguhnya orang yang tidak mengenal sesuatu, ia akan menentangnya dan menentang orang-orang yang melakukannya.”
Dengan demikian, sudah sewajibnya setiap Muslim dan Muslimah mempelajari agamanya, agar dapat mengenal kebenaran yang datang dari Allah SWT dan Rasul-Nya SAW dengan baik dan kemudian mengamalkannya. []
Sumber: https://almanhaj.or.id/6976-yang-bodoh-terhadap-agama-rentan-dengan-kesesatan.html