• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Waspadalah Terhadap Dunia yang Menipu dan Memperdaya (2-Habis)

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Pexels

Ilustrasi. Foto: Pexels

435
BAGIKAN

SUNGGUH dunia itu melelahkan seseorang, jika ia mau berpikir. Ia berada dalam nikmat yang membahayakan, takut terhadap musibah-musibah yang ada di dalamnya, dan meyakini kematian. Seandainya Allah Yang Maha pencipta tidak menyampaikan berita tentang dunia, dan tidak memberi perumpamaan tentang dunia, dan tidak memerintahkan manusia bersikap zuhud di dalamnya, pasti dunia membangunkan orang yang tidur, dan mengingatkan orang yang lupa diri!

Bagaimana tidak, padahal telah datang pelarang dari Allah Azza wa Jalla dan banyak sekali penasihat di dalamnya? Dunia di sisi Allah Azza wa Jalla tidak ada bobot dan nilainya. Berat dunia di sisi Allah Ta’ ala tidak seberat satu kerikil, dan tidak sebesar satu bintang di antara gugusan bintang yang ada. Allah tidak menciptakan makhluk yang Lebih Dia benci dari pada dunia –seperti di sampaikan kepadaku- dan Dia tidak melihat kepada-nya sejak Dia menciptaknnya karena benci kepadanya.

BACA JUGA: Waspadalah Terhadap Dunia yang Menipu dan Memperdaya (1)

Sungguh dunia dengan kunci-kuncinya dan semua simpanannya yang nilainya di sisi Allah Lebih ringan dari sayap lalat , pernah diperlihatkan kepada Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, namun beliau menolak menerimanya, karena beliau telah mengetahui bahwa jlka Allah membenci sesuatu, beliau harus membencinya. Jika Allah mengkerdilkan sesuatu, beliau harus mengkerdilkannya. Dan jika Allah merendahkan sesuatu, beliau harus merendahkannya.

ArtikelTerkait

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

Mengapa Hati Menjadi Keras?

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

Jika beliau menerima dunia tersebut, maka bukti kecintaan beliau kepada dunia tersebut ialah penerimaan beliau terhadap tawaran dalam bentuk dunia tersebut.

Namun beliau menolak mencintai sesuatu yang dibenci Allah, dan mengangkat apa yang direndahkan Pemiliknya.

Jika Allah Ta’ala tidak menunjukkan tentang rendahnya nilai dunia kepada beliau, namun Dia memandang rendah dunia tersebut dengan menjadikan kebaikannya sebagai pahala bagi orang-orang yang taat, dan menjadikan hukuman dunia sebagai siksa bagi orang-orang yang bermaksiat. Kemudian Allah mengeluarkan pahala taat dari dunia tersebut, dan mengeluarkan hukuman maksiat daripadanya.

Di antara hal menunjukkan kepada dunia tentang keburukan dunia ini, bahwa Allah Ta’ala menjauhkan dunia dari orang- orang yang shalih dengan suka rela dan membentangkannya kepada musuh-musuh-Nya dengan tujuan menipunya.

Orang yang tertipu dengan dunia dan tergoda dengannya menyangka bahwa ia dimuliakan Allah Ta’ala dengan dunia tersebut. Ia lupa terhadap apa yang diperbuat Allah terhadap Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Nabi Musa ‘Alaihis Salam.

Adapun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau mengikatkan batu diperutnya karena saking laparnya.

Adapun Nabi Musa ‘Alaihis Salam, beliau tidak meminta sesuatu kepada Allah Ta‘ala pada saat ia berteduh di bawah pohon, selain makanan yang bisa beliau makan untuk menghilangkan kelaparannya.

Sungguh banyak sekali riwayat-riwayat dan Nabi Musa ‘Alaihis Salam, bahwa Allah Ta’ala mewahyukan kepada beliau, “Hai Musa, jika engkau melihat kemiskinan datang kepadamu, katakan, ‘Selamat datang simbol orang-orang shalih.’ Jika engkau melihat kekayaan datang kepadamu, katakan, ‘ini adalah dosa yang hukumannya dipercepat.’”

Advertisements

Jika engkau mau, aku ketengahkan Nabi Isa ‘alaihis salam kepada baginda, karena ia amat menakjubkan. Ia berkata, “Lauk-ku adalah lapar, syi’arku ialah takut, pakaianku ialah wol, hewan kendaraanku ialah kedua kakiku. Lampuku di malam hari ialah bulan. Bahan bakarku di musim dingin ialah matahari. Buah-buahanku dan penghidupanku ialah apa yang ditumbuhkan bumi untuk binatang buas dan hewan ternak. Aku tidur dalam keadaan tidak memiliki apa-apa dan tidak ada seorang pun yang lebih kaya dariku.”

Jika engkau mau, aku ketengahkan contoh keempat, yaitu Nabi Sulaiman bin Daud Alaihimas Salam, karena ia tidak kalah menakjubkan. Ia makan roti dan gandum, memberi roti coklat kepada keluarganya, dan tepung putih kepada rakyatnya.

Jika malam telah tiba, ia memakai baju dari tenunan kasar, dari tangannya ke lehernya Ia semalaman menangis hingga pagi hari. Ia makan makanan yang kasar, dan mengenakan pakaian kasar. Kendati Itu semua, mereka membenci apa saja yang dibenci Allah Ta’ala, memandang kecil apa yang dipandang kecil oleh Allah Ta’ala, dan bersikap zuhud di dalam hal-hal yang Allah bersikap zuhud di dalamnya.

Kemudian orang-orang shalih meniti jalan mereka, menapaktilasi jalan mereka, mengharuskan dirinya berlelah- lelah, dan memahami lbrah, serta merenung diri.

Mereka bersabar di dunia yang singkat ini dari kenikmatan yang menipu yang berakhir kepada kemusnahan. Mereka melihat kepada akhir dunia, dan tidak melihat kepada permulaannya. Mereka melihat kepada hasil akhir dunia yang pahit, dan tdak melihat rasa manis yang hanya terasa pada awal-awalnya saja.

Mereka mengharuskan dirinya bersabar dan menempatkan diri mereka seperti mayit-mayit yang tidak boleh kenyang di dunia, kecuali pada saat yang dibutuhkan. Mereka makan sebatas untuk menguatkan jiwa, dan ruh. Mereka menempatkan diri mereka seperti bangkai yang telah membusuk, hingga membuat siapa saja yang melewatinya, pasti Ia menutup hidungnya. Mereka tidak meraih dunia hingga sampai tahap merugikannya, dan tidak sampai kenyang yang berbau busuk.

Dunia dijauhkan dari mereka. Itulah kedudukan dunia dalam jiwa mereka. Mereka merasa heran terhadap orang yang memakan dunia hingga kekenyangan, dan bersenang-senang dengannya hingga rakus. Mereka berkata, Tidakkah kalian lihat bahwa mereka tidak takut makan? Tidakkah mereka mendapatkan bau busuknya?

Sesungguhnya bau dunia sekarang atau esok itu lebih busuk daripada bangkai. Hanya saja manusia meminta sabar dengan segera. Akibatnya, mereka tidak bisa mencium bau busuk. Mereka tidak bisa mencium bau bau yang ada di kulit yang membusuk yang mengganggu para pejalan kaki, dan orang-orang yang duduk di dekatnya.

Cukuplah dunia bagi orang yang berakal, bahwa barangsiapa meninggal dunia dengan meninggalkan harta yang banyak, Ia sangat berkeinginan seandainya dulu ia menjadi orang miskin di dunia, atau orang mulia, atau orang buangan, atau orang selamat. Ia lebih senang seandainya di dunia dulu ia menjadi orang yang menderita, atau rakyat biasa.

Jika engkau meninggalkan dunia ini, pasti engkau lebih senang seandainya engkau di dunia ini menjadi orang yang paling rendah kedudukannya, dan orang yang paling miskin. Bukankah ini cukup dijadikan bukti bahwa dunia itu sangat hina bagi orang yang memikirkannya?

Demi Allah, jika seseorang mengharapkan sesuatu dari dunia ini melainkan ia mendapati dunia tersebut berada di sampingnya tanpa ia kejar dan merasakan kelelahan. Namun jika Ia telah mendapatkan sesuatu dari dunia tensebut, ia mempunyai hak-hak Allah di dalamnya, dan ia akan ditanya tentang dunia tersebut, serta ia akan dihisab karenanya Jika demikian permasalahannya, maka seyogyanya orang berakal itu tidak mengambil sesuatu dari dunia, kecuali sebesar porsi makanannya dan kebutuhannya, karena khawatir akan ditanya tentang dunia tersebut, dan takut akan dahsyatnya hisab terhadap dirinya.

Sesungguhnya dunia itu jika engkau memikirkannya, tidak lebih dari tiga hari: hari kemarin yang tidak bisa engkau harapkan lagi, hari yang engkau berada didalamnya yang harus engkau manfaatkan sebaik mungkin, dan hari esok yang engkau tidak tahu apakah engkau berada di hari tersebut atau tidak? Engkau tidak tahu siapa tahu engkau meninggal dunia esok pagi.

Adapun kemarin, ia ibarat orang bijak yang pandai mendidik. Adapun hari ini, ia ibarat teman yang akan mengucapkan selamat berpisah. Namun, kendati kemarin telah membuatmu sakit, engkau telah menggenggam hikmah. Jika engkau telah menyia-nyiakannya, engkau mendapatkan ganti. Tadinya kemarin tersebut tidak ada pada dirimu, namun sekarang ia cepat pergi darimu.

Adapun esok hari, engkau masih mempunyai secercah harapan. Oleh karena itu, berbuatlah, dan jangan tertipu oleh mimpi-mimpi sebelum ajal tiba. Engkau jangan memasukkan kesedihan esok dan esok lusa ke dalam hari ini, karena hal tersebut hanya akan menambah kesedihanmu dan kelelahanmu, serta engkau kumpulkan pada hari ini sesuatu yang menyempurnakan hari-harimu. Itu hal yang mustahil, karena kesibukan Itu sangat padat, kesedihan Itu semakin bertambah, kelelahan itu semakin besar, dan seseorang membuang amal dengan impian kosong.

Seandainya harapan esok pagi keluar dari hatimu, engkau telah berbuat dengan baik pada hari ini, dan telah mengurangi kesedihanmu pada hari ini. Namun harapanmu terhadap esok pagi itu membuatmu bersikap tidak serius,dan membuatmu menjadi orang yang banyak menuntut.

Jika engkau ingin kata-kata singkat, aku pasti mendiskripsikan untukmu tentang dunia di antara dua jam; satu jam yang telah berlalu, satu jam yang akan datang, dan satu jam yang engkau sedang berada dl dalamnya.

Adapun satu jam yang telah berlalu dan telah lewat. maka engkau tidak mendapatkan kelezatan di istirahat keduanya dan merasakan sakit terhadap musibah keduanya. Sesungguhnya dunia ialah saat yang engkau sedang berada di dalamnya. Satu jam tersebut menipumu dari surga dan menggiringmu ke neraka.

Adapun hari ini -jika engkau memikirkannya- adalah ibarat tamu yang singgah kepadamu dan akan pergi darimu. Jika engkau menjamu dan melayaninya dengan baik, Ia menjadi saksi bagimu, memujimu, dan membenarkanmu di dalamnya. Jika engkau menjamunya dengan buruk, Ia berputar di kedua matamu.

Kedua hari tersebut adalah ibarat dua saudara. Salah seorang daripadanya bertamu kepadamu, kemudian engkau bersikap buruk terhadapnya, dan tidak menjamunya dengan baik. Sesudah orang tersebut pergi darimu, datanglah orang satunya, kemudian berkata kepadamu, Aku datang kepadamu setelah kepergian saudaraku.

Jika engkau berbuat baik kepadaku, perbuatan baikmu ini akan menghapus perbuatan burukmu kepada suadaraku sebelum ini dan memaafkan apa yang telah engkau perbuat terhadapnya. Hati-hatilah engkau, jika aku berkunjung kepadamu dan aku datang kepadamu setelah kepergian saudaraku darimu. Sungguh, engkau telah beruntung mendapatkan pengganti jika engkau mau berfikir.Periksalah apa yang telah engkau sia-siakan!

Jika engkau menyamakan orang kedua seperti orang pertama, maka alangkah pantasnya engkau binasa karena kesaksian dua orang tersebut terhadap dirimu!

BACA JUGA: Kata Ibnu Taimiyah, Sesungguhnya di Dunia Ini Terdapat Surga

Sesungguhnya sisa umur itu tidak ada nilainya. Seandainya semua dunia dikumpulkan, maka dunia tidak lebih dari satu hari dalam umur seseorang.

Jangan sekali-kali mayat di kuburan itu lebih bisa menghargai sesuatu yang ada di tanganmu daripada engkau sendiri. padahal sesuatu tersebut milikmu. Demi Allah. jika dikatakan kepada mayat di kuburan. ‘Inilah dunia itu dan awal hingga akhir. Engkau memberikannya kepada anak-anakmu kemudian mereka bersenang-senang dengannya sepeninggalmu. Engkau lebih mencintai mereka ataukah lebih mencintai hari di mana engkau dibiarkan beramal untuk dirimu? Pasti ia memilih pilihan kedua.

Bahkan, seandainya ia disuruh memilih satu jam dengan waktu berjam-jam milik orang lain seperti telah aku jelaskan kepadamu, pasti ia lebih memilih waktu satu jam tersebut untuk dirinya.

Bahkan lagi, jika ia disuruh memilih antara satu kata yang mendapatkan pahala dengan hal-hal lain seperti telah aku jelaskan kepadamu, pasti ia lebih menyukai satu kata tersebut.

Periksalah dirimu hari ini! Lihatlah waktu! Agungkanlah kata! Hati-hatilah terhadap kerugian ketika Hari Kiamat telah tiba! Semoga Allah menjadikan nasihat ini bermanfaat bagiku dan bagimu. Semoga Allah memberi kita hasil yang baik. []

Dinukil dari buku Wasiat–Wasiat Ulama terdahulu oleh Syaikh Salim l’ed Al-Hilali

Tags: DuniamaksiatmemperdayaMenipu
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 8 Ayat Alquran tentang Penciptaan Manusia

Next Post

Jangan Pernah Remehkan Sekecil Apapun Kebaikan

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Rahmat Allah, Kebaikan

Saat Engkau Mudah Berbuat Kebaikan

11 Mei 2025
Penghina Nabi, Orang yang Murtad, Hati

Mengapa Hati Menjadi Keras?

10 Mei 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Apakah Engkau Sulit Melakukan Shalat Malam?

9 Mei 2025
Orang yang Lemah dalam Beramal, Sengsara, Amalan, dukun sihir, Usia

Usia, Aku Gunakan untuk Apa?

7 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Uang Istri, sedekah, gaji

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Mobil

Mobil Listrik vs Hybrid: Apa Bedanya dan Mending Pilih Mana?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Khasiat Air Rendaman Kurma (Nabeez)

Oleh Haura Nurbani
13 Mei 2025
0
Nabeez

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang cara membuat air nabeez ini, salah satunya yang diriwayatkan Imam Muslim.

Lihat LebihDetails

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0
jantung

Gejala paling umum dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada. Biasanya terasa seperti ditekan, diremas, atau berat di dada.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.