SWISS–Organisasi Pangan Dunia, United Nations World Food Programme (WFP) memperingatkan akan terjadinya mega-kelaparan jika dunia tidak memiliki cukup dana memerangi dampak pandemi Covid-19.
“Apa yang kita hadapi sekarang adalah pandemi ganda … [dari] kelaparan yang dapat mempengaruhi kita,” kata direktur eksekutif WFP David Beasley seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (8/5/2020).
Beasley mengatakan bahwa pandemi kesehatan akan segera diikuti oleh pandemi kelaparan.
“Mega-kelaparan berada sudah di depan mata sekarang,” katanya.
BACA JUGA: PBB akan Sediakan Dana Multi-Donor untuk Atasi Wabah Virus Corona di Seluruh Dunia
“Sebelum Covid-19, kita sudah memiliki 135 juta orang kelaparan,” lanjutnya.
Terkait risiko tersebut, Badan-badan PBB berupaya menciptakan respons global yang terkoordinasi terhadap pandemi Covid-19.
Kepala Urusan Kemanusiaan PBB, Mark Lowcock mengatakan efek paling merusak dan destabilisasi dari pandemi Covid-19 akan terasa di negara-negara termiskin di dunia.
“Kecuali jika kita mengambil tindakan sekarang, kita harus siap menghadapi peningkatan yang signifikan dalam konflik, kelaparan dan kemiskinan,” katanya memperingatkan.
Kepala pengungsi PBB Filippo Grandi juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap orang-orang yang melarikan diri dari perang dan penganiayaan.
BACA JUGA: Sekjen PBB: Kita Perlu Memerangi Islamofobia
Laporan WFP mengatakan, sebelum ada pandemi Covid-19, 135 juta orang di dunia menderita kelaparan parah. Angka ini bisa berlipat ganda jika tidak ada tindakan cepat dan kuat dalam mengatasi virus corona. Laporan itu menyatakan penyebab utama kelaparan di dunia adalah konflik, perubahan iklim, dan krisis ekonomi.
“Jika kita tidak membantu, nyawa mereka terancam. Jadi, jika kita tidak membantu, mereka akan meninggal. Setiap hari dalam keadaan normal ada sekitar 21.000 orang yang meninggal karena kelaparan. Setiap hari [meninggal] bukan karena Covid-19, seorang anak meninggal setiap 10 detik karena kurang gizi,” tutur Kepala Ekonom Program Pangan Dunia Arif Husain mengutip VOA.
Laporan gabungan menyebutkan, badan dunia membutuhan dana USD1,9 miliar (sekira Rp 29 triliun) segera, untuk memastikan makanan tersedia demi membantu orang selama tiga bulan ke depan, terutama orang-orang yang terjebak di zona-zona perang. []
SUMBER: AL JAZEERA