KOREA UTARA–Kala dunia sibuk dengan gelombang kedua dan ketiga serangan virus corona yang telah merusak masyarakat dan ekonomi di seluruh dunia, hal berbeda justru dialami Korea Utara (Korut). Menurut laporan, sejauh ini tidak ada kasus Covid-19 di negara yang pimpin Kim Jong-un ini.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Edwin Salvador, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam negeri yang berbasis di Pyongyang. Salvador mengatakan kepada NK News bahwa 3.374 warga Korut telah dites pada 17 September.
BACA JUGA: Cina Larang Impor Produk Seafood dari Perusahaan RI, Alasannya Terkena Corona
“Setiap tes menghasilkan hasil negatif,” kata Salvador lewat email, Kamis (29/9/2020).
Negara komunis yang disanksi PBB ini memang belum secara resmi mengumumkan kasus Covid-19 di wilayah perbatasannya. Negara ini memiliki populasi lebih dari 25 juta.
Namun seperti negara-negara lain di dunia, pemerintah Korut juga mewajibkan warganya untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak di ruang publik sebagai tindakan mencegah penularan virus Corona. Pemeriksaan suhu tubuh juga masih diberlakukan di ruang publik.
Menurut angka terbaru yang diberikan oleh pejabat WHO, 600 lebih warga Korut diuji sejak pembaruan terakhir WHO pada akhir Agustus.
“610 orang lainnya -semuanya warga negara Korut- berada di karantina per 17 September,” kata Salvador.
Dia menambahkan 31.163 orang dibebaskan dari karantina, 382 di antaranya adalah orang asing.
“Penguncian perbatasan Kout telah dilakukan selama lebih dari 240 hari dan semua perbatasan internasional tetap ditutup,” kata Salvador.
“Hanya pengiriman logistik terkait Covid-19 yang diizinkan melalui (perbatasan) Sinuiju-Dandong,” tambahnya.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Meningkat, Sejumlah Kota di Gaza Diperketat
Awal Juli 2020, media yang dikelola pemerintah Korut melaporkan tentang kasus yang “dicurigai” sebagai Covid-19 di kota perbatasan Kaesong.
Kasus tersebut dikatakan seorang mantan pembelot Korut ke Korea Selatan yang pulang melintasi Sungai Imjin dari sisi Seoul. Namun hasil tes pembelot yang keluar tersebut “tidak meyakinkan.”
Pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina Desember 2019 lalu, virus Corona itu telah menginfeksi hampir 33,7 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 1 juta orang, menurut Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS. []
SUMBER: YENI SAFAK