SANA’A – Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan, wabah Kolera di Yaman kini mencapai angka 300.000 kasus dan melebihi perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Hari ini, lebih dari tiga ratus ribu orang diduga mengalami sakit,” katanya dalam sebuah postingan di Twitter pada Senin (10/07/2017) seperti dilansir Al-Jazeera
Dalam hal ini, Komite ICRC juga memaparkan bahwa epidemi kolera akan terus lepas kendali sejak meletus pada April silam.
Juru bicara ICRC, Iolanda Jaquemet membeberkan bahwa jumlah korban tewas sekarang lebih dari 1.700 orang dan lebih banyak 200 kasus dari jumlah korban tewas yang dilaporkan oleh WHO pada 1 Juli.
Direktur regional ICRC Robert Mardini mengatakan, sekitar 7.000 kasus kolera baru tercatat setiap hari di ibukota Sanaa dan tiga wilayah lainnya.
Sementara itu, data WHO menunjukkan ada 297.438 kasus dan 1.706 kematian sampai 7 Juli yang patut dicurigai.
Dalam hal terkait, koordinator kemanusiaan PBB di Yaman Jamie McGoldrick menekankan pihak internasional untuk meluncurkan program baru guna mengendalikan wabah kolera.
“Organisasi kemanusiaan harus mengkaji ulang program kekurangan gizi mereka dan menggunakannya kembali untuk mengendalikan wabah kolera,” ujarnya.
“Dan jika kita tidak mendapatkan hal itu diganti, maka kita akan menggunakan cara lain untuk menangani kolera,” tambahnya.
Perlu dicatat, runtuhnya infrastruktur Yaman selama lebih dari dua tahun perang telah menyebabkan banyaknya bakteri menular di negara konflik tersebut.
Kolera itu sendiri merupakan infeksi bakteri menular yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Meskipun penyakit ini mudah diobati, akan tetapi melakukannya di Yaman telah terbukti sangat sulit. Apalagi ditambah dengan banyaknya fasilitas medis yang hancur akibat konflik.