KATANYA, orang jahat itu terlahir dari orang baik yang tersakiti. Serius?
Akhir-akhir ini rasanya sering aja nemu slogan itu. Entah di Facebook, status WA teman sekontak, Instagram, Twitter, pokoknya dimana-mana deh. Hmm.. Padahal, realitanya, kejahatan bisa menyisakan ruang pada kita untuk jadi baik. Sedangkan kebaikan gak akan menyisakan ruang buat kita untuk jadi jahat. Why? Kok bisa gitu?
Kan wajar dong orang jadi jahat karena pas dia jadi baik, kebaikannya malah disia-siakan sama orang sekitarnya. Wajar? ini sih sama aja kayak bilang kalau balas dendam itu boleh dong.
BACA JUGA: Rahasia Kebaikan dan Keburukan
Kalau menurut teori orang luar, semua itu benar. Karena selama hidup, kita bebas melakukan apa saja sesuai yang kita mau. Mau jadi orang jahat atau baik. Mau l35$i atau nggak? Mau pacaran atau jomblo seumur hidup? Nikah sama gadget? Ya terserah…
Duh! Padahal, semua itu salah!
Kata Muhammad Quthub, “Kita ini (orang Islam), sudah jauh tertinggal dengan ilmu detail dari mereka. Tapi meski begitu, tidak ada satu pun nilai-nilai mereka yang bisa kita ambil.”
Jadi baik itu harus! Wajib!
Kok wajib? Ya Wajib dong… Coba pikir deh. Kalau Nabi Muhammad gak sebaik itu sama orang Thaif yang awalnya udah menyakiti beliau, mungkin, Islam gak akan tersebar luas seperti sekarang. Kan pada akhirnya, banyak orang Thaif yang masuk Islam berkah doa Rasul.
Coba lihat juga deh. Rasul yang udah dilempari batu, dicaci, dimaki, apa beliau jadi orang jahat setelah disakiti seperti itu? Nggak! Malah beliau jadi tambah baik sama waga sekitar setelah mereka masuk Islam. Apa Rasul dendam? Nggak sama sekali tuh.
BACA JUGA: Akhir Karier Sang Teller
Kalau kita baik, maka, keharmonisan, ketentraman, ketenangan akan datang pada kita. Malah suatu saat nanti kebaikan itu bisa berbalik pada diri kita sendiri.
Kenapa harus jadi jahat kalau jadi baik itu lebih bagus? Ingat, baik itu bukan suatu piilihan. Tapi keharusan. Serius loh…
Jika ada yang bilang, “Why is so serious?’, ya iyalah.. Kudu serius. kalau hidup main-main, gimana mau tentram? Mau masuk Syurga, tapi hidup masih mau semaunya? Sampai santai berbuat jahat di dunia ini, kalau tiba-tiba meninggal dunia dengan keadaan masih jadi jahat gimana tah? Kan ga lucu. []