AMSTERDAM—Anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, yang sebelumnya merencanakan menyelenggarakan lomba kartu Nabi Muhammad, membatalkan rencana tersebut setelah menuai reaksi keras baik dari dalam maupun luar negeri.
Wilders yang dikenal sebagai politisi anti-Islam itu akhirnya membatalkan lomba tersebut menyusul kecaman dan resiko keamanan yang mungkin ditanggungnya.
“Untuk menghindari risiko korban kekerasan dari umat Islam, saya telah memutuskan untuk tidak membiarkan kontes kartun Nabi Muhammad diselenggarakan,” kata Wilders dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Washington Post, Jumat (31/8/2018).
Wilders mengatakan dia tidak ingin orang lain terancam oleh kontes yang dia rencanakan dihelat pada bulan November 2018 mendatang. Kontes itu rencananya akan diadakan di kantor Partai Kebebasan, yang dijaga ketat di gedung parlemen Belanda.
Sebelumnya, rencana lomba kartu Nabi Muhammad ini sempat memicu aksi demonstrasi besar-besaran di Pakistan. Massa mengancam akan memblokade Islamabad jika pemerintah tak memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.
Sementara pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri mengecam rencana lomba kontroversial itu. Kegiatan tersebut dianggap membahayakan upaya bersama dalam menciptakan perdamaian, stabilitas dan toleransi antar agama dan peradaban
“Menlu RI menegaskan bahwa rencana tersebut merupakan tindakan provokatif dan tidak bertanggungjawab,” kata Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam pernyataan yang dimuat di situs kemlu.go.id.
Pada tahun 2008 Wilders juga diketahui sempat memicu kemarahan umat Islam saat ia merilis film Fitna. Film berdurasi 17 menit itu memuat potongan ayat-ayat al-Quran di antara gambar pidato ulama radikal Islam dan juga gambar-gambar tindak kekerasan.
Wilders bertahun-tahun hidup di bawah perlindungan sepanjang waktu karena ancaman pembunuhan yang dipicu oleh retorika anti-Islamnya yang sengit. []
SUMBER: THE WASHINGTON POST