JAKARTA–Wapres Jusuf Kalla pada Kamis (15/6/2017) meluncurkan program kemitraan antara Kementerian Pariwisata dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk pengembangan wisata religi.
Dalam acara itu, JK, sebagai Ketua DMI, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya. MoU berisi sejumlah poin yang merinci bentuk kerja sama antara DMI dengan Kemenpar untuk mengembangkan turisme melalui sejumlah masjid di Indonesia.
“DMI tak ingin mengkomersialkan masjid. Tetapi mendorong orang untuk mencintai masjid dan juga bagaimana orang-orang mencintai daerah itu,” jelas JK saat memberikan sambutan di kantor Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017).
JK menyebut pengembangan sektor turisme melalui masjid tentunya akan mendatangkan penghasilan bagi tempat-tempat lainnya yang berada di sekitar masjid. Misalnya, sejumlah turin mengunjungi Masjid Demak. Pasti restoran yang berada di sekitar masjid itu juga akan ramai.
“Kalau banyak dikunjungi, tentu akan memakmurkan sekelilingnya, memberikan hidup bagi semua orang. Mulai dari tukang buah hingga tukang bersih-bersih,” lanjutnya.
Pengembangan wisata halal dengan berkunjung ke masjid, kata dia, juga bisa membuat warga kenal dan mencintai masjid. Para pengunjung juga jadi memahami sejarah yang tersimpan di dalam masjid.
“Wisata halal dengan masjid itu agar kita kenal dengan masjid, mencintai masjid. Dengan datang ke Masjid Demak misalnya, kita tahu bagaimana Dakwah Wali Songo. Inilah kenapa wisata halal itu penting,” tuturnya.
JK juga menyinggung soal potensi wisata yang ada di seluruh dunia. Menurut dia, penduduk muslim di seluruh dunia diperkirakan mencapai 1,6 miliar orang.
“Golongan menengah katakanlah 30 persen, itu sudah 600 juta orang. Kalau segitu orang berwisata, bayangkanlah,” tutur mantan Ketum Golkar itu.
Selain itu, Wapres berharap masjid terus dipelihara sebagai sumber dakwah. JK juga mengajak semua pihak untuk melihat wisata religi sebagai suatu upaya masyarakat untuk mencintai agama dan sejarah.
“Bagaimana kita lebih mencintai masjid dengan cara mengetahui tentang sejarah, perjuangan umat, keindahan, dan amalannya. Karena kalau dilihat. orang datang ke masjid itu luar biasa, termasuk ada dakwah yang baik,” ujarnya. []
Sumber: Kumparan