BETLEHEM–Sumber-sumber Palestina resmi menegaskan hari ini Senin (24/4/2017) bahwa pemerintah penjajah Israel belakangan ini mempersulit wisatawan asing sebagai bagian dari rangkaian melarang mereka masuk ke Tepi Barat.
Juru bicara Kementerian Pariwisata Palestina Juraisyah Qamshiyah menegaskan, Tel Aviv melayangkan sejumlah surat kepada biro-biro jasa travel Israel yang mensyaratkan tidak memberikan visa perjalanan ke wilayah Palestina bagi wisatawan asing, jika tujuan mereka ke Tepi Barat, khususnya Betlehem.
Dalam keterangannya kepada QudsPress bahwa tindakan Israel mempersulit wisatawan dan sejumlah intimidasi karena zionis ini menekan sektor wisata di Palestina.
Namun jubir Juraisyah menyatakan, tindakan Israel penjajah ini tidak akan bisa menghalangi wisatawan sebab mempromosikan wisata tanpa tempat suci di Palestina tidak akan bisa berjalan. Apalagi, sebagian besar biro travel dan perjalanan menolak kebijakan Israel yang baru ini.
BACA JUGA:
Tentara Israel Larang Tawanan Palestina Shalat Jumat
Pasukan Israel Larang 5 Warga Palestina Masuki Al-Aqsha
Ribuan Tahanan Palestina di Israel Lakukan Aksi Mogok Makan
Pejabat Palestina ini menampik dirinya berkomunikasi dengan pihak Israel soal keputusan pelarangan tersebut. Sebab pihak Ramallah tidak menerima keputusan resmi apapun terkait hal tersebut dan bahwa kementerian periwisata mengetahui hal itu dari sejumlah biro perjalanan Israel.
Juraisyah menyatakan, kementerian Palestina akan melakukan sejumlah kampanye intens menghadapi keputusan Israel ini yang berusaha melarang wisatawan aisng masuk ke wilayah Tepi Barat, terutama tempat suci di Betlehem dan Al-Quds.
Wisata bernuansa agama paling potensial dalam sektor wisata, terutama dari kalangan Kristen yang fokus ke Betlehem dan Al-Quds serta Jericho.
Ditambah agama Islam yang diserbu oleh wisatawan Turki, terutama ke kota Al-Quds dan Hebron. Sementara wisatawan muda lebih menyasar wilayah termarginalkan dan yang diancam digusur Israel. []
Sumber:Pusat Informasi Palestina