PADA 2019, dua anak kami dipulangkan dari pesantren karena banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh rekan rekannya dan dianggap jumlahnya terlalu banyak.
Selama 2,5 bulan luntang lantung bingung mengisi keseharian bagi mereka berdua yang masih usia sekolah.
BACA JUGA: Kotak Kecil
Bila dipindahkan kok ya ditengah semester. Kalau menunggu kok ya kabarnya tidak kunjung datang.
Kadang iri melihat bahwa anak anak tetangga yang sudah tenang di pesantren masing masing dan bagaimana mereka bercengkrama dengan ilmu serta membayangkan mereka berinteraksi dengan rekan-rekannya.
Alhamdulillah, dua anak kami diundang lagi dan kembali bersibuk diri dalam lingkungan Ma’had nya sampai saat ini.
Ketika COVID menyapa di 2020, pemimpin Ma’had tetap menginstruksikan kegiatan Ma’had dilaksanakan seperti biasa walau petugas berdatangan, dengan alasan kuat bahwa anak di Ma’had lebih “terkarantina” daripada di luaran.
Qodarullah, beberapa anak tetangga yang notabene di awalnya masih di pesantren, beberapa dipulangkan karena pesantren pesantren mereka didatangi atau di awasi oleh petugas, dan melakukan kegiatan daring.
BACA JOKO: Jaraknya 25 Menit dari Stasiun Sudimara
Ada yang setahun lebih dan ada beberapa yang baru baru ini walaupun segala usaha preventive dilakukan.
Kadang kita iri terhadap orang lain atas sesuatu, padahal mungkin kelak mereka iri terhadap kita.
Ketentuan الله selalu baik, hanya kadang ada waktu untuk masing masing. []