KITA ketahui bersama bahwa para sahabat pada zaman Rasulullah imannya sangatlah kuat. Tak heran jika kita baca perjalanan hidup mereka, maka kita akan dapati perjuangan mereka yang sangat luar biasa dalam menegakkan agama Islam.
Banyak sahabat Rasulullah yang mendapatkan siksaan yang begitu pedih tapi mereka tetap berpegang teguh pada agama Allah, itu semua tidak lain dan tidak bukan atas dasar cinta mereka yang begitu besar pada Allah dan Rasul-Nya.
Cinta para sahabat yang begitu besar seringkali diakui oleh mereka sendiri di hadapan Rasulullah. Seperti dalam sebuah sebuah kisah, bahwa suatu hari seseorang mendatangi Nabi SAW kemudian berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya mencinta engkau!”
Mendengar pernyataan itu, Nabi SAW bersabda, “Pikirkanlah dahulu perkataanmu itu!”
“Saya memang mencintai engkau, ya Rasulullah!” jawab orang itu menegaskan.
Nabi SAW mengulangi pernyataan beliau, dan sampai tiga kali orang tersebut tetap dengan keyakinannya kalau ia mencintai Nabi SAW.
Maka beliau bersabda, “Baiklah, jika engkau benar-benar tulus dengan ucapanmu itu, bersiaplah menghadapi kefakiran yang akan menerjangmu dari segala arah. Karena kefakiran akan datang dengan cepat pada orang-orang yang benar-benar mencintaiku, sebagaimana air terjun yang mengalir.”[]
Referensi: 101 Sahabat Nabi/Hepi Andi Bustomi/Pustaka Al-Kautsar