YAHUDI sebagian besar berada di wilayah Palestina yang kini diklaim sebagai negara Israel. Dahulu, mereka tidak memiliki wilayah ataupun negara. Mereka tersebar di berbagai belahan dunia. Bahkan, pada masa Nabi Muhammad SAW, keberadaan mereka dapat ditemukan di Madinah.
Sebagaimana diketahui dalam banyak literatur Islam, Madinah di era Nabi Muhammad SAW bukanlah negara yang hanya dihuni oleh satu kaum saja. Populasi masyarakat kala itu terdiri dari beragam suku dan agama, termasuk di antaranya adalah kaum Yahudi Madinah.
BACA JUGA: Yahudi Miliki Hak Religius atas Yerusalem?
Dalam buku Madinah Era Kenabian, Ustaz Ahmad Sarwat menjelaskan, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, komunitas Yahudi justru sudah tersebar dengan cukup banyak. Kalangan ini bahkan sudah kuat secara ekonomi. Bahkan, secara politik serta kekuasaan, mereka disebut-sebut ingin menjadi penguasa Madinah.
Setidaknya, ada tiga klan Yahudi besar di Madinah era Nabi Muhammad SAW.
- Bani Nadhir
- Bani Qainuqa
- Bani Quraidhah.
Sementara ada pula beberapa nama kabilah Yahudi yang disebutkan dalam Piagam Madinah, antara lain: Bani Auf, Bani Najjar, Bani Al-Harts, Bani Sa’idah, Bani Juysam, Bani Auf, Bani Tsa’labah, Bani Jafnah, dan Bani Syuthaibah.
Maka, keberadaan Yahudi di Madinah ini tidak bisa dibilang baru. Sebab sudah menjadi generasi yang kesekian dari nenek moyang mereka yang dahulu hijrah dari negeri Palestina. Lalu mengalami asimilasi yang cukup kental.
Setidaknya, dijelaskan, mereka semua sudah berbahasa Arab. Tak hanya itu, pakaian dan makanan mereka pun sudah menganut budaya Arab yang sulit dibedakan dengan masyarakat Arab asli. Inilah bukti bahwa komunitas Yahudi Makkah sudah menyatu dengan Madinah.
Terkait asal usul keberadaan Yahudi di Madinah, dijelaskan Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) sebagaimana dikutip dari laman Konsultasi Syariah, terdapat dua versi riwayat yang mengungkapnya.
Keterangan Ibnul Mundzir
Beliau mendapatkan dua jalur riwayat, yakni dari Sulaiman bin Abdillah bin Handzalah al-Ghasil radhiyallahu ‘anhu dan dari seorang Quraisy dari Abu Ubaidah bin Abdillah bin Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu.
Bahwa ketika Nabi Musa ‘alaihi salam melaksakan haji, ada beberapa orang di kalangan Bani Israil yang juga turut berhaji. Ketika pulang mereka mampir Madinah. Mereka perhatian, dan mereka jumpai karakter kota nabi seperti yang diceritakan dalam taurat, yang merupakan nabi terakhir. Hingga sebagian diantara mereka singgah di Pasar Qainuqa.
BACA JUGA: 3 Janji Allah SWT terhadap Kaum Yahudi, tapi ….
Riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
Bahwa ketika Bukhtanshar berkuasa, dan membantai Yahudi, banyak dari mereka yang menyebar ke berbagai daerah. Mereka mengetahui tentang kemunculan Muhammad yang telah dinyatakan dalam kitab mereka, dan beliau akan muncul di salah satu daerah di arab, yang wilayahnya banyak pohon kurmanya.
Ketika mereka keluar dari Syam, mereka melewati semua daerah antara Syam hingga Yaman. Mereka mencari kota yang kriterianya seperti kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hingga mereka berhasil menemukannya. Lalu sebagian diantara mereka – bani Harun – ada yang singgah di Yatsrib (Madinah).
Mereka meninggal dalam kondisi beriman kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memotivasi anak-anaknya untuk mengikuti beliau dan mengimani beliau ketika beliau sudah diutus. Namun anak keturunannya kafir kepada beliau. Bahkan tidak cukup hanya sebatas ingkar, mereka juga melakukan upaya pengkhianatan dan merusak perjanjian damai antara kaum muslimin dan Yahudi. Padaha Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kebebasan kepada mereka untuk tidak masuk islam dan tinggal di Madinah. (Fushul min Tarikh Madinah, hlm. 18)
Realita di Madinah menunjukkan bagaimana Yahudi mempercayai kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi akhir zaman. Meskipun karena kesombongan mereka, merekapun menolak dan mengingkarinya.
Allah berfirman dalam Alquran:
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 146)
Mereka paham detail siapakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sampai mereka paham mengenai tempat keluarnya nabi terakhir. Tapi, mereka tak juga beriman kepada ajarannya. []
Referensi: Madinah Era Kenabian/Karya: Ustaz Ahmad Sarwat/Penerbit: Lentera Islam