UMAT Nabi Nuh, Hud, Luth, Syuaib dan Shaleh semuanya dihancurkan Allah. Yang tersisa hanya sisa-sisa peradabannya saja. Namun tidak bagi Yahudi (Bani Israel). Walaupun terus mendurhakai, melawan hingga membunuh para Nabi dan Rasulnya, mereka tetap tidak dimusnahkan Allah.
Apakah ini sebuah kemuliaan? Justru menjadi beban sejarah, beban peradaban dan beban generasi yang tak pernah terhenti. Beban-beban ini yang membuatnya tak bisa tampil memimpin sejarah peradaban.
Hari ini Yahudi membuat gerakan Zionis, yang membuatnya berhasil berkumpul di Palestina. Menguasai perekonomian, keuangan dan teknologi militer dunia. Apa puncaknya? Disematkan oleh dunia sebagai penjajah tanah Palestina, pelaku apartheid, genosida dan pemimpinnya menjadi penjahat perang dunia.
Beban berat sejarah akibat kedurhakaan, perlawanan dan pembunuhan kepada Nabi dan Rasulnya, terus menghantui perjalanannya. Apa hukuman Allah yang ditimpakan kepada Yahudi?
Allah telah menetapkan takdir-takdir hukuman yang akan terus berulang di setiap zaman dan generasi bagi Yahudi. Allah memaparkannya di Al-Qur’an:
1. Dijadikan Kera
Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya, “Jadilah kamu kera yang hina.” (SQ Al-A’raf: 166)
2. Dijadikan Babi
Katakanlah, “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka yang dijadikan kera dan babi dan menyembah thaghut?” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (QS. Al-Maidah: 60)
3. Didatangkan Lawan yang Perkasa
“Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Kamu pasti akan melakukan kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.
Kemudian Kami memberikan Anda kesempatan untuk mengalahkan mereka, Kami mendapatkan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami menjadikan Anda kelompok yang lebih besar.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.
Mudah-mudahan Tuhan kamu melimpahkan rahmat kepada kamu; tetapi jika kamu kembali (melakukan kejahatan), niscaya Kami kembali (mengazabmu). Dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang kafir.” (QS. Al Isra ayat 4-8)
BACA JUGA: Allah Sendiri yang Menghancurkan Kezaliman Yahudi
3. Benteng-bentengnya Hancur dan Ketakutan yang Menghantui
Dialah yang mengeluarkan orang-orang yang kufur di antara Ahlulkitab (Yahudi Bani Nadir) dari kampung halaman mereka pada saat pengusiran yang pertama.
Kamu tidak menyangka bahwa mereka akan keluar. Mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat menjaganya dari (azab) Allah. Maka, (azab) Allah datang kepada mereka dari arah yang tidak mereka sangka.
Dia menanamkan rasa takut di dalam hati mereka sehingga mereka menghancurkan rumah-rumahnya dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang mukmin.
Maka, ambillah pelajaran (dari kejadian itu), wahai orang-orang yang mempunyai penglihatan (mata hati). (QS. Al-Hasyr: 2)
4. Berputar-putar Kebingungan di Bumi
Allah berfirman: “(Jika demikian), Maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.” (QS Al-Maidah 5:26)
BACA JUGA: Siklus Yahudi Sudah Selesai
5. Selalu Berkonfilk dan Berselisih Antar Sesamanya ataupun Umat Lain
Orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu (agama yang benar)” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak menganut sesuatu (agama yang benar),” padahal mereka membaca Kitab.
Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu (musyrik Arab) berkata seperti ucapan mereka itu. Allah akan memberi putusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa (agama) yang mereka perselisihkan. (QS. Al-Baqarah: 113)
Jadi siapakah yang berat siksaannya? Hukuman bagi Yahudi ataukah umat-umat yang telah dihancurkan Allah? ]\