PADA wanita, gairah jima sering kali naik perlahan-lahan dan sangat berhubungan dengan ikatan emosional, perasaan disayang, barulah kemudian muncul gairah dan ketertarikan pada seks.
Namun harus dipahami secara ma’ruf bahwa yang membutuhkan jima tidak hanya suami saja. Fitrah telah menjelaskan istri pun memiliki libido/dorongan seksual sebagaimana laki-laki.
Akan ada waktu dimana istri mungkin sangat memerlukan jima. Namun, jelas ada banyak faktor yang akan membuat seorang istri sangat siap dan terbuka dalam soal jima terhadap suaminya.
Semua ini tidak ada patokan yang jelas. Keinginan berjima dengan sang suami tergantung mood dari si istri. Dan mood ini dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya:
BACA JUGA:Â Ini Ketika Berhubungan Suami Istri Jadi Wajib, Sunnah, Makruh, dan Haram
1 Suasana
Suasana yang sahdu, indah dengan aroma yang wangi biasanya mampu mendorong dan membangkitkan dorongan seks bagi wanita.
Dan sebaliknya suasana yang kurang konusif bisa mengurangi dorongan seks pada istri. Oleh karen itu untuk membangkitkan semangat dan gairah seks pasangan suami istri, disarankan mendekorasi ruangan dan menata suasana kamar/tempat tinggal yang lebih romantis dan menggairahkan.
2 Hormon
faktor hormon yang ada dalam diri wanita sangat berpengaruh pada tingkat keinginan dan dorongan seksual.
Waktu-waktu tertentu dimana hormon diproduksi dalam jumlah besar dapat memberi pengaruh dorongan seksual yang besar pula. Dan hal ini umumnya terjadi pada masa masa subur atau setelah haid.
3 Tampilan dan pelayanan dari suami.
Tampila yang rapi dan necis, kemudian bau harum dari tubuh suami bisa juga membangkitkan gairah istri. Maka dari pada itu disarankan pula bagi laki-laki berhias atau memperganteng diri agar isteri selalu senang dan tenang. ketika ada di sisinya.
Selain itu pelayanan dari suami yang sangat memuaskan dapat menimbulkan dan membangkitkan rasa rindu atau kangen istri untuk melakukan hubungan seks kembali dan merasakan kenikmatan bersama suami.
Oleh karena itu seorang suami yang baikdituntut untuk lebik proaktif sekaligus mampu memberikan warna warni atau inovasi dalam berhubungan suami istri. Ditambah timing yang tepat yang harus dikuasai oleh suami agar pelayanan pada istri pun bisa maksimal.
4 Usia
Usia terkait dengan usia pasangan dan usia perkawinan. usia pasangan yang lebih muda (masa pubertas kan memiliki dorongan lebih besar dari pada usia lebih tua.
Walau usia tua (puber kedua  dorongan seks yang besar muncul kembali.
usia perkawinan berkaitan dengan gairah cinta awal rumah tangga. pengantin baru pada umunya akan lebih semangat dalam melakukan hubungan seks. namun frekwensi jseks akan menurun ketika usia perkawinan semakin lama.
Kondisi rumah tangga dan kondisi keluarga turut mempengaruhi psikologis , yang kemudian berefek kepada kehidupan seks, lahirnya anak, cara memenuhi kebutuhan ekonomi dan yang lainnya turut mempengaruhi dalam menurunnya kebutuhan seks. namun demikian ini bukan berati harus lupa akan kewajibannya dalam memenuhi kebutuhan seks pasangannya.
BACA JUGA:Â Â 5 Tips Nikmati Hubungan Suami Istri
5 Jangka waktu atau frekuensi
Frekwensi hubungan seks juga berpengauh pada dorongan seks wanita. permintaan suami yang terlalu sering lama kelamaan menimbulkan kebosanan kepada wanita.
Di sini seorang suami dituntun untuk bisa memahami psikologis istri. termasuk keinginan istri untuk berhubungan seks.
Dengn demikian frekwensi hubungan seks yang di inginkan suami tidak sampai mempengaruhi kejiwaan istri, tidak merasa diperbudak atau selalu jadi sub ordinat yang berakibat pelayanannya menjadi asal-asalan. []
SUMBER: ID.SHVOONG