BERIKUT adalah beberapa hal yang umumnya tidak disukai istri dari suami ketika jima (hubungan intim), berdasarkan pengalaman banyak pasangan dan pandangan dari sisi psikologis serta etika dalam Islam:
1. Tidak Mengedepankan Kehangatan Emosional
Banyak istri merasa kecewa jika suami terlalu fokus pada aspek fisik tanpa membangun suasana hati terlebih dahulu.
Tidak ada rayuan atau foreplay.
Tidak ada ungkapan cinta atau perhatian sebelum dan sesudah jima.
Terasa seperti rutinitas, bukan bentuk kasih sayang.
BACA JUGA: Bahaya Jima di Saat Istri Lagi Haid, Suami Perlu Tahu!
2. Tergesa-gesa dan Egois
Islam mengajarkan agar suami tidak egois dalam memenuhi kebutuhan biologis.
Langsung selesai tanpa memikirkan kepuasan istri.
Tidak memberikan waktu agar istri juga mencapai klimaks.
Tidak peka terhadap kenyamanan pasangan.
3. Kurangnya Kebersihan
Istri sangat menghargai suami yang menjaga kebersihan tubuh dan mulut.
Bau badan atau mulut yang mengganggu.
Tidak mandi atau berganti pakaian.
Lingkungan kamar yang kotor atau tidak nyaman.
4. Kasar dan Tidak Lembut
Rasulullah ﷺ memberi contoh menjadi suami yang lembut dan santun.
Mengabaikan perasaan istri.
Melakukan hal yang menyakitkan tanpa izin.
Tidak memperhatikan batasan kenyamanan istri.
BACA JUGA: Akibat Suami yang Tidak Jima dengan Istrinya
5. Kurang Komunikasi
Jima bukan hanya fisik, tapi juga komunikasi dan kepercayaan.
Tidak mau mendengar keinginan atau keluhan istri.
Tidak terbuka soal perasaan dan kebutuhan.
Membuat istri merasa tidak dihargai atau sekadar “pelampiasan”.
Penutup:
Jima yang berkualitas bukan tentang frekuensi atau teknik semata, tapi soal cinta, adab, komunikasi, dan saling membahagiakan. Islam mengajarkan bahwa jima bisa menjadi ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan adab yang baik. []